Topcareer.id – Tak banyak yang tahu, ternyata Tuberculosis atau biasa disebut TBC sama berbahanya dengan Covid-19. Bahkan angka kematian akibat penyakit TBC bisa mencapai 13 orang per jam.
“Indonesia menjadi negara ketiga terbesar dengan kasus TBC di dunia setelah India dan China,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Wiendra Waworuntu di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Wiendra juga mengatakan bahwa TBC dan Covid-19 memiliki beberapa kesamaan yakni sama-sama menular melalui droplet serta saluran pernapasan serta menggunakan metode pemeriksaan melalui Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR)
“Namun perbedaannya adalah pada diagnosisnya. Kalau COVID-19 dari virus, sedangkan TBC dari kuman atau bakteri. Selain itu, perbedaan lainnya yang dapat dilihat dari 2 penyakit ini adalah gejalanya,” tambahnya.
Baca juga: Nasib Indera Perasa dan Penciuman Pasien Covid-19, Akankah Pulih?
MNenurutnya serangan kronik TBC lebih dari 14 hari dengan gejala demam kurang dari 38 derajat celcius disertai batuk berdahak, bercak darah, sesak napas memberat bertahap, berat badan turun dan berkeringat di malam hari.
“Sedangkan gejala COVID-19 antara lain dengan gejala onset akut kurang dari 14 hari disertai demam lebih dari 38 derajat celcius dengan batuk kering, sesak napas muncul segera setelah onset, nyero sendi, pilek, nyeri kepala, gangguan penciuman atau pengecapan,” pungkas Wiendra. *
Editor: Ade Irwansyah
