Topcareer.id – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan saat ini muncul fenomena baru yang harus dihadapi di Tanah Air, di mana warga berusia muda menarik diri dari pasar kerja dan enggan melibatkan diri dalam dunia pendidikan atau pelatihan.
“Hal ini biasa disebut NEET (Not in Education, Employment, or Training), yakni seseorang yang berusia antara 15 hingga 24 tahun dengan kondisi menganggur karena tidak sedang menempuh pendidikan, bekerja, atau pelatihan,” jelas Menaker saat menyampaikan Sambutan dalam Webinar Bedah Buku di Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Ida membeberkan berdasarkan data Sakernas periode Agustus 2019, jumlah penganggur di Indonesia masih terbilang tinggi karena masih berada di atas 20%.
Baca juga: Kemnaker Luncurkan 14 Standar Kompetensi Kerja Bidang Perfilman
“Dari data Sakernas periode Agustus 2019, jumlah penganggur muda di Indonesia masih tinggi, yaitu dari 7,05 juta penganggur terbuka di Indonesia, 56,44 persen di antaranya merupakan penganggur usia muda,” tambahnya.
Padahal, menurutnya penduduk Indonesia tergolong sebagai negara dengan populasi penduduk muda dengan rata-rata umur penduduknya sekitar 29,7 tahun.
“Ini adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya, anak muda sebagai agent of change, agent development dan leader of tomorrow adalah pemimpin masa depan,” pungkasnya.
Baca juga: Kemnaker Hentikan Sementara Penempatan Pekerja Migran Indonesia
Terkait hal ini, Menaker mengajak semua pihak yang membidangi sektor ketenagakerjaan, baik itu dari pemerintah, swasta, serikat pekerja/serikat buruh, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam program-program kerja yang efektif, inovatif, dan produktif, untuk memberdayakan pemuda Indonesia.(Feb)
