Topcareer.id – TikTok mengatakan pihaknya telah menghapus sekitar 29.000 video terkait virus corona di Eropa, pada 16 Juli 2020 lalu.
Aplikasi hiburan milik Cina yang memungkinkan penggunanya memposting video klip pendek ini menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan beredarnya informasi sesat soal Corona di platformnya.
Baca juga: Bikin Video TikTok, Remaja Ini Terperangkap di Ayunan Bayi
“Berdasarkan analisis kami, kesimpulan keseluruhan kami adalah bahwa kami telah melihat tingkat konten yang rendah, yang melanggar Pedoman Komunitas kami terkait dengan Covid-19 di Eropa,” tulis Theo Bertram, direktur hubungan pemerintah dan kebijakan publik TikTok di Eropa, dalam sebuah posting blog.
“Total video yang terkait dengan Covid-19 dan jumlah total yang melanggar kebijakan kami meningkat ke puncaknya pada Maret 2020, menurun pada April 2020, dan turun secara signifikan selama Mei dan Juni 2020.”
Baca juga: Saingi TikTok, Facebook Luncurkan Instagram Reels
Untuk menghindari kekeliruan, TikTok menyuguhkan banner bertuliskan “Pelajari fakta tentang Covid-19 ″ pada video yang mengandung kata, tagar atau musik yang terkait dengan virus corona.
Banner tersebut nantinya mengarahkan pengguna ke sumber informasi yang dapat diverifikasi dan tepercaya. Perusahaan itu juga mengatakan banner itu telah ditampilkan di lebih dari 7 juta video di Eropa.(Feb)
