Topcareer.id – Banyak perusahaan yang mulai menyadari akan pentingnya keberadaan ahli di bidang cloud, seiring makin tingginya pemanfaatan teknologi cloud dalam mempercepat terwujudnya transformasi digital di perusahaan-perusahaan tersebut.
Hal ini bertolak belakang dengan hasil temuan riset yang menunjukkan bahwa ada 90 persen penentu kebijakan IT perusahaan yang melaporkan rendahnya skill karyawan mereka di bidang cloud. Saat ini, muncul lonjakan kebutuhan akan profesional di bidang IT yang punya kepiawaian di bidang arsitektur cloud, serta jago dalam membuat perencanaan, desain, pengembangan, migrasi, hingga pengoperasian aplikasi-aplikasi di cloud.
Head of Solutions Architect untuk Amazon Web Services ASEAN, Paul Chen mengatakan beberapa waktu yang lalu, peran arsitek cloud nyaris tidak ada. Namun, sejak pesatnya pengadopsian cloud, peran arsitek cloud mulai menjadi incaran dan diperkirakan akan terus membawa banyak peluang baru bagi pertumbuhan bisnis dan inovasi di perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Cloud Computing dan Bagaimana Sejarahnya
Hal apa saja yang menjadi tugas seorang arsitek cloud?
Seorang arsitek cloud bertanggung jawab untuk mengelola arsitektur komputasi cloud di sebuah organisasi. Ia harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai prinsip-prinsip teknis sebuah arsitektur dan layanan yang digunakan untuk mengembangkan strategi cloud, memastikan kelangsungan migrasi sistem ke cloud, mengkaji workload pada arsitektur, dan menerbitkan panduan tentang bagaimana mengatasi permasalahan-permasalahan yang punya risiko tinggi.
Untuk dapat melakukannya, seorang arsitek cloud harus punya pemahaman yang tinggi mengenai bisnis, teknis, serta kecakapan interpersonal. Selain itu, mereka diharapkan bisa memberikan pelatihan teknis yang terus diperbarui agar dapat mengikuti arus perkembangan zaman.
Kecakapan yang paling dibutuhkan pada seorang arsitek cloud?
Fleksibel dan punya keinginan tinggi untuk belajar
Seorang arsitek cloud harus dapat bekerja dalam segala kondisi kerja dan terbuka untuk belajar mengenai hal-hal baru yang menjadi karakteristik tiap-tiap proyek maupun pelanggan yang mereka hadapi. Keinginan tinggi untuk terus mengasah kemampuan, baik itu bagi mereka yang masih pemula maupun yang sudah punya jam terbang tinggi, tentu akan membantu mereka dalam membuat panduan bagi tiap-tiap organisasi. “Seorang arsitek cloud yang punya rasa keingintahuan tinggi akan punya bekal yang lebih luas dalam menghadirkan solusi atas setiap permasalahan yang terjadi.”ujar Paul Chen dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Topcareer.id, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: Tip Rekrut Ahli Keamanan Cloud dan Cara Bikin Mereka Betah
Manajemen waktu
Seorang arsitek cloud harus bisa mengelola waktu mereka dengan baik. Kegiatan mereka setiap hari selalu dinamis: rapat dengan pelanggan, perjalanan dinas, menulis skrip, menyusun rencana migrasi, memperdalam pengetahuan mereka mengenai fitur-fitur baru lewat pelatihan daring, maupun mengerjakan troubleshooting. Semuanya dilakukan dalam rangka menuntaskan beragam permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh tiap-tiap pelanggan. Oleh karena itu, seorang arsitek cloud harus membuat perencanaan harian berdasarkan skala prioritas dan paham betul bagaimana memaksimalkan kerja mereka di antara waktu mereka yang sempit tersebut.