Topcareer.id – Disney melaporkan laba campuran untuk kuartal ketiga fiskal pada Selasa (4/8/2020). Dalam laporannya itu, Disney melaporkan dampak pandemi sangat berdampak pada sektor-sektor seperti bisnis tamannya, di mana pendapatan turun 85% dari tahun sebelumnya.
Dikutip dari CNBC, penghasilan Disney pada periode kuartal 3 fiskal mencapai USD11,78 miliar, angka itu lebih rendah daripada angka perkiraan analis, yakni USD12,37 miliar, menurut Refinitiv
Disney melaporkan kerugian bersih untuk kuartal itu sebesar USD4,72 miliar karena sebagian besar biaya terkait dengan akuisisi Twenty-First Century Fox sebelumnya, termasuk pesangon dan biaya pemutusan kontrak dan biaya integrasi.
Baca Juga: Tiru Film Disney, Puluhan Anak Keracunan usai Cium Kodok
Segmen langsung-ke-konsumen dan internasional Disney adalah satu-satunya yang melaporkan peningkatan pendapatan tahun-ke-tahun. Disney mengatakan sekarang memiliki 100 juta pelanggan berbayar di seluruh layanan streaming, yang termasuk Disney +, Hulu dan ESPN +.
Lebih dari setengah dari pelanggan itu adalah milik Disney +, dengan angka membanggakan 57,5 juta pelanggan pada akhir kuartal, kurang dari setahun setelah diluncurkan.
Pada 3 Agustus 2020, Disney + memiliki 60,5 juta pelanggan berbayar, Chapek mengatakan dalam laporan pendapatan perusahaan, mencapai tujuannya 60 juta hingga 90 juta berlangganan pada tahun 2024, empat tahun lebih awal.
CEO Disney Bob Chapek dalam laporannya juga mengumumkan bahwa para pelanggan Disney + akan mendapatkan akses eksklusif ke rilis “Mulan,” yang telah berulang kali tertunda karena penutupan bioskop.
Baca Juga: Baru Sebulan Buka, Disneyland Hong Kong Kembali Ditutup
Chapek mengumumkan bahwa pelanggan Disney + akan dapat menonton film “Mulan” yang banyak ditunggu-tunggu di platform seharga USD29,99 di AS, mulai 4 September.
Pelanggan di Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa bagian Eropa Barat juga akan mampu melakukan streaming film dengan harga yang sedikit bervariasi, kata Chapek.
Chapek juga mengatakan bahwa Disney akan meluncurkan layanan streaming hiburan umum baru pada tahun fiskal 2021 di bawah merek Star yang diperolehnya dari Fox.
Layanan ini akan menampilkan konten yang sudah dimiliki Disney dari ABC Studios, Fox Television, FX, Freeform, 20th Century Studios dan Searchlight, kata Chapek.
Baca Juga: Dari Baby Yoda Hingga Hulk, Disney Rilis Masker Kain Karakter Favorit
“Layanan ini akan sepenuhnya terintegrasi ke dalam Disney + di banyak pasar, dan didistribusikan di bawah merek Star,” kata Chapek.
Taman dan segmen hiburan studio Disney paling menderita selama kuartal ini karena pandemik membatasi perjalanan dan produksi.
Disney telah dapat membuka kembali beberapa tamannya dengan kapasitas terbatas. Perusahaan menerima USD3,5 miliar pendapatan operasional dari taman yang ditutup selama kuartal tersebut. **(RW)