Topcareer.id – Sektor penerbangan berperan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi global Covid-19. PT Angkasa Pura II pun fokus menggairahkan kembali penerbangan di 19 bandara lewat beberapa strategi.
President Director PT Angkas Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa pihaknya menetapkan strategi kembali ke bisnis inti (back to the core business), yakni bisnis aeronautika demi menggairahkan kembali sektor penerbangan di Indonesia.
“Bersama stakeholder, PT Angkasa Pura II menjalankan tiga strategi, yakni meningkatkan utilisasi slot penerbangan, pengaktifan kembali rute-rute yang sempat ditutup karena pandemi, dan peningkatan frekuensi penerbangan di rute yang telah aktif,” kata Muhammad Awaluddin dalam pers rilis, Minggu (23/8/2020).
Baca Juga: 11 Bandara Angkasa Pura Airports Sediakan Rapid Test Rp 150 Ribu
“Di saat bersamaan, kami juga menjalankan Safe Travel Campaign guna memberi keyakinan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, tiga strategi itu sudah dijalankan sejak Juli 2020 atau sekitar 3-4 bulan sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
“Kami berupaya menggerakkan permintaan melalui penawaran. Dan hasilnya, pada Juli – Agustus, indikator menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II sudah terlihat,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Baca Juga: Masuki Era New Normal, PT Angkasa Pura II Terapkan 3 Keamanan Ini
Keberhasilan strategi menggerakkan permintaan/demand melalui penawaran yang diterapkan sejak Juli 2020, dapat dilihat di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta, sebagai berikut:
1. Utilisasi slot penerbangan meningkat 99%
Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada April – Juni rata-rata utilisasi slot time penerbangan cukup rendah hanya 16%. Sementara itu sepanjang Juli dan 1-21 Agustus, rata-rata utilisasi slot time meningkat 99% atau mencapai 32% (21.853 slot digunakan maskapai dari 66.595 slot penerbangan yang tersedia).
2. Rute yang dibuka naik 24%
Bandara Internasional Soekarno-Hatta di tengah pandemi ini memiliki 83 rute penerbangan yang dijadwalkan. Sepanjang April – Juni 2020 rata-rata rute penerbangan yang dibuka hanya sekitar 50,5% per bulan, lalu kemudian meningkat sepanjang Juli dan 1-21 Agustus menjadi 62,3% per bulan.
“Dari data tersebut maka pada Juli – Agustus 2020 rute yang dibuka meningkat 24% dibandingkan dengan April – Juni 2020,” jelas Muhammad Awaluddin.
3. Frekuensi penerbangan meningkat 31%
Di rute-rute yang sudah aktif, maskapai sepanjang Juli dan 1-21 Agustus sudah mulai meningkatkan frekuensi penerbangan misalnya dari 2 kali seminggu menjadi daily, atau dari hanya 1 kali sehari menjadi 2 kali sehari untuk satu rute penerbangan per maskapai.
Muhammad Awaluddin mengatakan utilisasi slot penerbangan yang meningkat, lalu lebih banyak rute/destinasi yang dibuka, serta naiknya frekuensi penerbangan, diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat.
“Strategi yang kami jalankan bersama stakeholder cukup berhasil yakni meningkatkan utilisasi slot penerbangan, mengaktifkan kembali rute, dan meningkatkan frekuensi penerbangan. Meski demikian kami akan terus berupaya agar lalu lintas penerbangan dapat semakin meningkat dan sektor penerbangan dapat maksimal dalam mendukung pemulihan ekonomi.”
Menurutnya, indikator-indikator pulihnya lalu lintas penerbangan yang berarti sudah membaiknya permintaan/demand dari masyarakat ini selain di Bandara Soekarno-Hatta juga terjadi di bandara-bandara PT Angkasa Pura II lainnya.**(RW)