Topcareer.id – Biaya kesehatan di Indonesia rata-rata naik 12 hingga 13% setiap tahunnya. Laju ini mengalahkan Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan. Dalam kehidupan nyata, biaya tak terduga paling besar itu adalah pengeluaran berobat dan perawatan kesehatan.
Hal tersebut dapat menggerus aset dan harta yang telah dikumpulkan oleh generasi sandwich. Siapakah generasi sandwich? Generasi ini tidak dapat dikategorikan dari usia, tetapi lebih kepada kemampuan finansial, status keluarga, serta kelas ekonomi.
Hal ini karena tumpukan beban tanggung jawab menghimpit generasi ini atas peran generasi ini sebagai anak, orang tua, pasangan, dan juga diri sendiri.
Baca Juga: Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Ketika Berusaha Menabung
“Secara ringkas, yang masuk ke dalam kategori generasi sandwich adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab membiayai kelangsungan hidup dan kesejahteraan anggota keluarga luas, mulai dari orang tua, pasangan, hingga anak-anak,” kata Head of Corporate Marketing Communications, PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto dalam siaran pers yang diterima Topcareer.id, Senin (24/8/2020).
Wabah pandemi yang berujung pada tantangan ekonomi global menjadikan fenomena sandwich generation semakin meluas. Jika selama ini kita mampu bertahan bulan ke bulan dari gaji bulanan. Ini merupakan waktu untuk mulai cermat dalam mengatur finansial. Berikut 5 langkah cerdas bagi para generasi sandwich.
1. Cermat berasuransi
Biaya perawatan rumah sakit dapat menguras habis tabungan seumur hidup. Asuransi merupakan produk finansial yang berperan sebagai protektor kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga; mulai dari orang tua, pasutri, dan anak-anak.
“Jika anggota keluarga jatuh sakit, maka asuransi akan berikan proteksi dengan menanggung biaya perawatan, jika pencari nafkah jatuh sakit, maka asuransi pun menanggung biaya perawatan,” katanya.
Tidak hanya itu saja, asuransi pun menggantikan biaya konsultasi dokter di rumah sakit jika pada akhirnya hasil pemeriksaan menemukan bahwa pemegang polis menderita penyakit kronis.
2. Kompromi dengan prioritas
Generasi sandwich terhimpit dengan prioritas hidup anggota keluarga. Penting sebagai pencari nafkah utama untuk membuat skala prioritas dan mengkomunikasikan level prioritas dengan jelas kepada seluruh anggota keluarga.
3. Disiplin menabung
Kunci agar bisa menabung adalah spend less and save more. Tanamkan pola pikir bahwa cara terbaik hidup nyaman adalah dengan mempersiapkan tunai cadangan ekstra dan memiliki investasi sebagai bahan bakar untuk bertahan hidup sampai akhir hayat.
4. Tentukan gol finansial
Dalam mengelola keuangan, uang membutuhkan tujuan dan arah. Tiga tujuan pokok uang adalah untuk kebutuhan hari ini, besok, dan masa depan. “Buat daftar detil tujuan hidup seiring dengan perkembangan hidup. Hal tersebut akan membantu dalam menentukan produk investasi yang cocok.”
5. Melek investasi
Sebagai salah satu cara agar mengoptimalkan uang sembari melawan inflasi, buah dari investasi yang benar adalah return profit yang dapat mempercepat pencapaian gol finansial. Dengan begitu banyaknya produk investasi yang tersedia, penting bagi masyarakat untuk senantiasa belajar dan berpikir kritis sebelum mempercayakan sejumlah dana pada sebuah bentuk investasi apapun.
PT Avrist Assurance berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan edukasi finansial agar tercapainya literasi dan inklusivitas keuangan.
“Pilihan berasuransi bagi generasi sandwich merupakan salah satu keputusan cerdas dalam melindungi keuangan sekaligus mendukung tercapainya gol finansial,” tutur Ernest.**(RW)