Topcareer.id – Salah satu bisnis yang bergerak bidang kuliner, Holycow mengakui jika pandemi ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap perusahaan tersebut.
Apalagi sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pemasukan pun menurun drastis karena pembatasan jam operasional restoran, serta masyarakat yang diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Owner Holycow, Lucy Wiryono mengatakan, kreativitas menjadi kunci agar bisnisnya bisa beradaptasi dan bertahan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini juga bisa menjadi bagian dari inovasi model bisnis,mulai dari konten makanan hingga pemasarannya.
Baca juga: Bagaimana Meningkatkan Omzet Bisnis Kuliner Selama Pandemi COVID-19
“Kita harus melihat habit konsumen. Mereka berusaha mencari hiburan, tapi kemana-mana enggak bisa, cuma bisa di mobil aja,” ujarnya pada Webinar “Adaptasi Bisnis Kuliner dengan Kebiasaan Baru” di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Sebagai contoh, Lucy mengakui pihaknya berinovasi dengan menjual Holycow ready to cook. Dimana daging yang sudah diolah dibungkus beserta bumbu-bumbunya, sehingga para konsumen bisa menikmati kelezatan makanan tersebut tanpa harus datang ke restoran.
“Jadi konsumen bisa membelinya di marketplace dan bisa masak sendiri di rumah,” imbuhnya.
Tak berhenti di situ, Lucy juga mengaku memberikan pelayanan tambahan yang membuat konsumen tetap bisa membeli menu yang dijualnya, tanpa perlu turun dari kendaraan masing-masing.**(Feb)