Topcareer.id – Tidur cukup penting untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam perang melawan influenza dan Covid-19.
Para ahli medis di AS merekomendasikan agar setiap orang memastikan untuk mendapatkan suntikan anti flu selain vaksin anti virus corona tahun ini, sebagian karena beberapa gejala Covid-19 dan flu tampak serupa.
Untuk membuat suntikan flu dan vaksin itu lebih efektif, spesialis tidur Matthew Walker, yang juga penulis buku terlaris “Why We Sleep,” mengatakan bahwa mempraktikkan “tidur yang baik” adalah penting.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Berpikir Positif Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh
Kurang tidur dalam seminggu sebelum mendapatkan vaksinasi flu dapat menyebabkan produksi tubuh kurang dari 50% dari respon antibodi normal, sebuah reaksi yang akan membuat suntikan flu tidak efektif,
Walker mengutip studi tahun 2002 yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association, dan studi tahun 2020 di International Journal of Behavioral Medicine mendukung temuan tersebut, menunjukkan bahwa tidur pada malam hari sebelum vaksinasi dapat menjadi penting untuk kemanjuran vaksin.
Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed memiliki penelitian berkelanjutan yang menyelidiki hubungan antara tidur dan kekebalan, serta penelitian yang direncanakan di masa depan untuk menyelidiki tidur dan kemanjuran vaksin.
Bagi Walker, pemeriksaan seperti ini bisa menjadi terobosan besar bagi ketahanan manusia terhadap virus corona. “Kemudian kami perlu studi, apakah ada hubungan yang sama antara tidur dan keberhasilan imunisasi Covid-19, karena jika ada, maka itu juga bisa menjadi pengubah permainan,” katanya.
Kurang tidur tidak hanya mengurangi efektivitas vaksinasi. Itu juga karena tubuh kamu sebenarnya sedang memperbaiki dan memulihkan dirinya sendiri pada tingkat sel saat kamu tidur.
“Orang yang tidur kurang dari tujuh jam tiga kali lebih mungkin terinfeksi oleh rhinovirus, atau flu biasa,” kata Walker. “Kami tahu bahwa orang yang tidur lima jam atau kurang semalam 70% lebih mungkin terkena pneumonia.”**(RW)