Topcareer.id – Meskipun tidak ada obat tertentu atau multivitamin khusus yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19, sebaiknya kita tetap menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh selama pandemi. Makan makanan yang sehat penting, termasuk mengurangi asupan gula dan garam.
“Pola makan sehat penting untuk mendukung sistem kekebalan. Nutrisi yang baik juga dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan lainnya, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya.
WHO membagikan tips menjaga pola makan sehat selama pandemi untuk menjaga imunitas tubuh, di mana beberapa di antaranya disebutkan untuk mengurangi asupan garam.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari selama Pandemi Covid-19 (Bagian 1)
WHO menganjurkan untuk membatasi asupan garam hingga 5 gram (setara dengan satu sendok teh) sehari. Saat memasak dan menyiapkan makanan, gunakan sedikit garam dan kurangi penggunaan saus dan bumbu asin (seperti kecap, kaldu atau kecap ikan).
“Jika menggunakan makanan kaleng atau kering, pilih jenis sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan, tanpa tambahan garam dan gula. Angkat pengocok garam dari meja, dan bereksperimenlah dengan herba dan rempah segar atau kering untuk menambah rasa.”
Selain itu, cobalah untuk membiasakan memeriksa label pada makanan dan pilih produk dengan kandungan natrium lebih rendah.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari selama Pandemi Covid-19 (Bagian 2)
WHO juga menyebut untuk mengurangi asupan gula dan makanan serta minuman manis lainnya. Contohnya minuman bersoda, minuman jus dengan gula berlebih, konsentrat cair dan bubuk, air perasa, minuman berenergi, teh dan kopi siap minum, serta minuman susu beraroma.
“Pilihlah buah-buahan segar daripada camilan manis seperti biskuit, kue, dan coklat. Ketika pilihan makanan penutup lain dipilih, pastikan bahwa mereka rendah gula dan konsumsi dalam porsi kecil.”
Hindari memberikan makanan manis kepada anak-anak. Garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke makanan pendamping yang diberikan kepada anak di bawah usia 2 tahun, dan harus dibatasi di atas usia tersebut.**(RW)