Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Setuju Menggunakan Vaksin Pfizer-BioNTech

Topcareer.id – Inggris pada hari Rabu (2/12) menjadi negara pertama di dunia yang meng-otorisasi vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat sebagai langkah pertempuran global melawan pandemi.

Vaksin itu akan diluncurkan di Inggris minggu depan dengan para lansia di panti jompo dan pekerja medis di berada di baris pertama penerima vaksin.

Pemerintah Inggris adalah yang pertama di dunia yang secara resmi menyetujui vaksin hasil kolaborasi AS-Jerman itu untuk digunakan secara luas, dan itu berarti Inggris akan menjadi salah satu negara pertama yang mulai memvaksinasi populasinya.

Baca Juga: Tidak Ada Alasan untuk Takut Terhadap Vaksin COVID-19

Sementara itu, persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech di Amerika Serikat masih ditinjau oleh Food and Drug Administration (FDA).

“Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Medicines and Healthcare products Regulatory Agency atau Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) independen untuk menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan,” kata pemerintah Inggris, Rabu (2/12). “Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan.”

Chairman dan CEO Pfizer, Dr. Albert Bourla, mengatakan otorisasi itu adalah “momen bersejarah”.

“Otorisasi ini adalah tujuan yang telah kami upayakan sejak kami pertama kali menyatakan bahwa sains akan menang, dan kami memuji MHRA atas kemampuan mereka untuk melakukan penilaian yang cermat dan mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi rakyat Inggris,” katanya.

Pfizer dan BioNTech mengumumkan pada Juli 2020 telah membuat perjanjian dengan Inggris untuk memasok 30 juta dosis vaksin berbasis mRNA, yang secara resmi dikenal sebagai BNT162b2, setelah diizinkan untuk penggunaan darurat. Kesepakatan itu ditingkatkan menjadi 40 juta dosis pada awal Oktober 2020. Sebagai vaksin dua dosis, Inggris akan memiliki dosis yang cukup untuk memvaksinasi sekitar sepertiga dari 66 juta populasinya.

BioNTech mengatakan pada hari Rabu (2/12) bahwa pengiriman 40 juta dosis akan terjadi sepanjang tahun 2020 dan 2021.

Pada hari Senin (30/11), Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa mereka telah mengajukan permohonan izin pemasaran bersyarat ke European Medicines Agency atau Badan Obat Eropa (EMA). Jika otorisasi diberikan, itu dapat memungkinkan penggunaan vaksin di Eropa bulan ini, kata BioNTech, meskipun EMA kemudian mengatakan pada hari Selasa (1/12) bahwa mereka akan menyelesaikan peninjauan vaksinnya pada 29 Desember.

Sedangkan FDA mengatakan bahwa mereka telah menjadwalkan pertemuan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait pada 10 Desember untuk membahas permintaan Pfizer dan BioNTech dalam otorisasi penggunaan darurat vaksinnya, jadi keputusan baru diumumkan setelahnya.

Salah satu anggota parlemen Uni Eropa menyampaikan pernyataan tentang keputusan Inggris untuk mengotorisasi vaksin Pfizer-BioNTech.

“Saya menganggap keputusan ini bermasalah dan merekomendasikan agar Negara Anggota UE tidak mengulangi proses dengan cara yang sama. Beberapa minggu pemeriksaan menyeluruh oleh EMA lebih baik daripada otorisasi darurat vaksin yang terburu-buru,” kata Peter Liese, anggota partai Kanselir Jerman Angela Merkel.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply