Topcareer.id – Amerika Serikat akan mempercepat pengiriman vaksin COVID-19 di seluruh negeri, Presiden Joe Biden mengumumkan ia berencana untuk membeli 200 juta lebih dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, 26 Februari 2021 lalu.
Menurut Biden, dengan lebih banyak orang Amerika yang diinokulasi maka penyakit bisa lebih cepat diantisipasi sebelumnya.
“Ini akan memakan waktu berbulan-bulan sampai kami bisa mendapatkan sebagian besar orang Amerika divaksinasi,” kata Biden.
AS telah mencatat jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi tertinggi di dunia dengan lebih dari 25,4 juta, menurut data Universitas Johns Hopkins. Lebih dari 424.000 kematian terkait virus corona juga telah dilaporkan di seluruh negeri.
Jajaran pejabat dari Biden tidak dapat mengatakan berapa banyak vaksin yang dimiliki pemerintah dalam persediaannya, sementara distribusi yang tidak merata telah menyebabkan kebingungan dan penundaan di beberapa negara bagian. Biden telah berjanji untuk memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari pertamanya menjabat.
Baca Juga: 5 Tipe Karyawan yang Susah Naik Jabatan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan di situs webnya bahwa lebih dari 23,5 juta dosis telah diberikan hingga Selasa pagi (26/1) dari total lebih dari 44,3 juta dosis yang didistribusikan.
Diperkirakan satu juta orang Amerika sekarang menerima vaksin setiap harinya.
Perwakilan Partai Republik Steve Scalise men-tweet bahwa, “Amerika Serikat sudah berada di jalur yang benar untuk 100 juta dosis dalam 100 hari”.
Selain pembelian 200 juta dosis lebih, administrasi Biden akan meningkatkan jumlah dosis vaksin yang didistribusikan ke negara bagian AS menjadi 10 juta seminggu, naik dari 8,6 juta seminggu pada tingkat saat ini.
Pembelian dosis tambahan akan membuat total volume vaksin yang diperoleh pemerintah menjadi 600 juta dosis. Biden mengatakan dosis tambahan akan diberikan pada pertengahan September 2021.**(Feb)