Topcareer.id – Industri blockchain kini tengah berada dalam kebangkitan pada dekade terakhir. Siapapun yang bahkan memiliki pengetahuan sepintas tentang perbankan, investasi dan layanan keuangan mungkin juga tengah mengincar pekerjaan terpanas ini.
Michael Page, perusahaan rekrutmen dan agensi head hunter menjangkau para pemimpin teknologi dari kawasan Asia-Pasifik untuk mengetahui tren rekrutmen dalam industri blockchain ini. Berikut ulasannya:
3. Leader blockchain dengan berpikir lateral
Xiao Shiyuan, Chief Scientist untuk Shanghai Dianrong Information Technology menjelaskan bahwa ada dua jenis pemimpin di bidang teknologi.
Yang pertama, orang dengan keahlian vertikal yang menggali jauh ke dalam bidang tertentu, untuk memecahkan masalah teknis. Sementara satunya, adalah orang dengan keahlian lateral yang luas, seperti pengetahuan industri, pengertian komersial dan kemampuan manajemen tim.
“Mereka harus tahu bagaimana mengelola proyek, membangun tim dan mencocokkan talenta terbaik dengan posisi terbaik,” dia menguraikan dalam laporan Michael Page. Jenis pemimpin yang terakhir ini juga saat ini kurang di dunia blockchain, khususnya di antara startup dan usaha kecil dan menengah.
Baca juga: 5 Strategi Membuat Podcast Kamu Menarik
4. Otonomi sebagai strategi rekruitmen
Persaingan untuk menarik bakat teknologi top sangat sengit apalagi di masa pandemi Covid-19, dan tidak akan melambat dalam waktu dekat. Max Soyref, Associate Director of Blockchain di KPMG Australia percaya bahwa dalam menarik bakat top ini bisa dilakukan dengan memberi mereka otonomi dan pekerjaan yang menarik.
“Jika kamu adalah pengembang blockchain, kamu sering dapat memilih tempat untuk bekerja, memutuskan apakah tertantang dan mencoba hal baru. Kamu mengendalikan takdirmu sendiri. Saya pikir itu resep untuk retensi,” kata Soyref.
Soyref menambahkan hal itu karena blockchain adalah teknologi baru yang muncul, sangat mungkin untuk membangun yang pertama untuk sesuatu, sebuah peluang yang juga menarik jenis bakat tertentu.
Michel Dinh, Chief Technology Officer di Fusang Group juga, berbagi sentimen seperti itu. Untuk Fusang, kumpulan bakat di bidang aset digital sering kali tumpang tindih dengan bank virtual, tren lain yang sedang naik daun di dunia keuangan.
“Kami tahu itu, gaji dan kompensasi merupakan cara cerdas, itu lebih sulit bagi kami untuk bersaing,” aku Dinh.
Itulah sebabnya, ia mengatakan perusahaannya terus bekerja pada domain bisnis yang berbeda, seperti penerbitan dan pencatatan, perdagangan, dan proses KYC digital. Fusang bahkan membangun platform custodian sendiri.
“Saya pikir dengan diversifikasi proyek dan bisnis, dan kami melakukan kerja jarak jauh dari hari pertama, kami akan menarik bakat yang tepat,” tambahnya.**(Feb)