Topcareer.id – Korea Selatan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 pada Jumat (26/2/2021), dengan suntikan akan diberikan pada sekitar 200 panti jompo, dalam upaya langkah pertama untuk mengembalikan Korea Selatan ke kehidupan yang lebih normal.
Mengutip Reuters, dosis pertama vaksin AstraZeneca mulai diberikan pada pukul 9 pagi (0000 GMT) kepada pekerja panti jompo dan beberapa pasien di fasilitas kesehatan di seluruh negeri yang berpenduduk sekitar 52 juta jiwa.
Pada Sabtu, pihak berwenang berencana untuk mulai memberikan 117.000 dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE yang dipasok melalui COVAX, program berbagi vaksin Covid-19 internasional, kepada sekitar 55.000 petugas kesehatan di fasilitas perawatan virus corona.
Panel farmasi nasional pada Jumat merekomendasikan pemerintah menyetujui vaksin itu. Pihak berwenang akan menunggu, bagaimanapun, untuk komite peninjau akhir sebelum memutuskan apakah akan memberikan persetujuan, yang akan memungkinkan negara untuk mulai menggunakan dosis di luar yang disediakan oleh COVAX.
Baca juga: 100 Koperasi Besar Indonesia Catatkan Akumulasi Aset Rp 66,6 Triliun
Meskipun ada keluhan atas awal yang lambat, dan perdebatan tentang kemanjuran vaksin AstraZeneca untuk orang tua, survei menunjukkan minat yang luas di antara warga Korea Selatan untuk divaksinasi.
Beberapa pakar kesehatan telah meragukan kemampuan negara tersebut untuk tetap berpegang pada tujuan ambisiusnya untuk melindungi 10 juta orang berisiko tinggi pada bulan Juli, dalam perjalanannya untuk mencapai kekebalan kelompok.
Pada Jumat, suntikan akan diberikan kepada 5.266 staf panti jompo dan pasien di 213 fasilitas, dan mereka yang berada di 292 rumah sakit perawatan, dalam lima hari.
Pihak berwenang bertujuan untuk memberikan dosis pertama kepada setidaknya 272.000 staf panti jompo dan pasien di bawah 65 tahun pada Maret, dan dosis kedua pada Mei.
Meskipun dokter internal akan memberikan suntikan kepada mereka yang berada di rumah sakit perawatan, dokter akan dikirim ke panti jompo untuk memberikan vaksin.
Setelah menyelesaikan pendaftaran bulan ini, lebih dari 350.000 petugas perawatan kesehatan berisiko tinggi dan sekitar 78.000 responden pertama pada bulan Maret akan mulai mendapatkan suntikan AstraZeneca, yang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford.**(Feb)
