Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Belanda dan Sejumlah Negara Eropa Setop Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Kenapa?

Korsel temukan kasus pertama pembekuan darah dari vaksinasi Covid-19 AstrazenecaFoto Ilustrasi

Topcareer.id – Belanda pada hari Minggu (14/3) kemarin bergabung dengan negara-negara yang menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, setelah adany laporan efek samping yang berbahaya dari suntikan.

Vaksin itu tidak akan digunakan hingga setidaknya 29 Maret, sebagai tindakan pencegahan, kata pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.

Pengumuman tersebut akan menyebabkan penundaan peluncuran suntikan di Belanda yang telah memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Langkah Belanda mengikuti keputusan serupa oleh Irlandia pada hari sebelumnya, didasarkan pada laporan dari Denmark dan Norwegia tentang kemungkinan efek samping yang serius.

Tiga petugas kesehatan di Norwegia yang baru-baru ini menerima vaksin sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Elon Musk Akan Lakukan Uji Coba Pemasangan Chip Pada Otak Manusia Tahun Ini

Belum ada kasus seperti itu yang ditemukan di Belanda, kata kementerian Kesehatan Belanda. “Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin itu,” kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.

“Kita harus memastikan semuanya baik-baik saja, jadi sebaiknya kita berhenti sejenak untuk saat ini.”

Bersama dengan Denmark, Norwegia dan Irlandia, Islandia juga telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena masalah pembekuan darah pasien setelah menerima suntikan.

Wilayah utara Italia Piedmont pada hari Minggu (14/3) mengatakan akan berhenti menggunakan sejumlah vaksin AstraZeneca setelah seorang guru meninggal akibat divaksinasi sehari sebelumnya. Austria juga berhenti menggunakan AstraZeneca minggu lalu.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply