Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Pentingnya Kontak Mata dalam Public Speaking (Bagian 1)

Ilustrasi. Sumber foto: Inc.comIlustrasi. Sumber foto: Inc.com

Topcareer.id – Jika kamu ingin meningkatkan pengaruh dirimu, membuat audiens setuju padamu, kuncinya ada pada kontak mata yang berkelanjutan dan terarah.

Diperlukan latihan untuk menguasai kontak mata yang tegas agar bisa terhubung dengan audiens kamu, tatap mata orang-orang satu per satu dan kuasai eventnya.

Dengan latihan, kamu bisa menguasai keterampilan penting ini dan mengubahnya menjadi perilaku yang akan membantumu dengan baik dalam semua bidang kehidupan kamu.

Berikut ini 10 alasan utama mengapa saat melakukan public speaking harus melakukan kontak mata, terutama saat berbicara kepada audiens.

Bagian pertama dari artikel:

Baca juga: Ketahui Manfaat Dan Efek Samping Menggoreng Tanpa Minyak Dengan Teknologi Air Fryer

1) Memfokuskan mata kamu akan membantumu berkonsentrasi sehingga bisa menguasai situasi. Saat mata kamu kosong, mata akan mengambil tampilan visual objek secara acak yang langsung dikirim ke otak dan melambatkan kinerja otakmu.

2) Ketika kamu gagal melakukan kontak mata dengan audiens, kamu akan terlihat kurang berwibawa, kurang dapat dipercaya, dan kurang percaya diri.

3) Jika kamu tidak menatap mata orang lain, kemungkinan besar mereka tidak akan melihat kamu. Dan ketika mereka berhenti melihatmu, mereka mulai memikirkan sesuatu selain apa yang kamu katakan, dan ketika itu terjadi, mereka akan berhenti mendengarkanmu.

4) Saat menatap mata seseorang, dia akan lebih cenderung melihatmu dan mungkin mendengarkanmu, setelahnya bisa saja dia akan cenderung mengikuti pesan yang kamu sampaikan.

5) Saat kamu menatap mata seseorang, itu berarti kamu mengomunikasikan keyakinan pada sudut pandangmu. Salah satu cara paling ampuh untuk mengomunikasikan keyakinan adalah kontak mata yang terfokus dan berkelanjutan.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply