Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

10 Alasan Orang Produktif Meluangkan Waktunya dengan ‘Doing Nothing'(Bagian 2)

Topcareer.id – Bekerja lebih keras belum tentu merupakan cara yang paling produktif untuk menyelesaikan tugas. Ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, insomnia, dan bahkan penyakit. Dalam upaya mencapai kesuksesan yang lebih besar, kamu justru bisa kehilangan kesadaran dan kenikmatan hidup.

Sesekali, batas waktu yang ditempatkan dengan baik bisa sangat efektif. Beberapa orang yang paling produktif menempatkan kepentingan tidak hanya pada menjadi efektif, tetapi juga pada nilai “tidak melakukan apa-apa” sehingga mereka dapat lebih efisien dalam melakukan banyak hal.

Baca Juga: Cobalah Matriks Eisenhower, Rahasia Kerja Produktif

Ini 10 alasan mengapa orang produktif selalu meluangkan waktunya untuk tidak melakukan apa-apa:

Bagian kedua dari artikel:

6) Memungkinkan sistem saraf untuk beristirahat
Tanpa adanya relaksasi dengan kegiatan tidak melakukan apa-apa, pada umumnya orang hanya bisa beroperasi dengan kapasitas 70%.

7) Mengistirahatkan tubuh dan melepaskan ketegangan
Tidak melakukan apapun membuat orang bisa bertahan lebih lama dalam menyelesaikan tugas. Ketika mereka berbaring untuk beristirahat sambil tidak melakukan apa-apa, tubuh mereka mendapat istirahat yang dibutuhkan untuk berbuat lebih banyak.

8) Bisa menemukan kejelasan dan keseimbangan layaknya meditasi
Oprah Winfrey berbicara tentang nilai meditasi dengan mengatakan, “Hanya dari ruang itu Anda dapat menciptakan karya terbaik dan hidup terbaik Anda.”

Baca Juga: Data Tunjukkan Selasa Jadi Hari Paling Produktif Bagi Pekerja

9) Nilai bagi produktivitas
Mereka tahu jika mereka tidak meluangkan waktu untuk tidak melakukan apapun, produktivitas mereka tidak akan memiliki nilai nyata.

10) Memahami kekuatan dari mengatakan “tidak”
Jika orang mengatakan tidak pada beberapa hal, dia sebenarnya dapat memberi dirinya ruang untuk mengatakan “ya” untuk melakukan lebih banyak, tetapi mereka butuh sedikit waktu tidak berbuat apa-apa untuk relaksasi terlebih dahulu.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply