Topcareer.id – Keyakinan akan keamanan vaksin COVID-19 AstraZeneca telah mendapat pukulan besar akibat laporan pembekuan darah yang dikaitkan dengan vaksin tersebut, dan banyak negara sempat berhenti menggunakannya, data jajak pendapat menunjukkan pada hari Senin (22/3).
Perusahaan jajak pendapat YouGov mengatakan telah mendapatkan data pada akhir Februari 2021 bahwa orang Eropa banyak yang ragu-ragu tentang vaksin AstraZeneca daripada Pfizer Inc / BioNTech dan Moderna Inc. Dan masalah pembekuan darah semakin merusak persepsi publik tentang keamanan AstraZeneca.
Setidaknya 13 negara Eropa dalam dua minggu terakhir menghentikan pemberian suntikan AstraZeneca, yang dikembangkan bersama dengan para ilmuwan di Universitas Oxford.
Baca Juga: Waspada! Mutasi Virus Bikin Vaksin COVID-19 Tak Ampuh Lagi
Namun demikian, masih banyak negara melanjutkan penggunaannya pada hari Jumat (19/3) setelah regulator Badan Obat Eropa mengatakan sehari sebelumnya bahwa vaksin itu aman dan efektif serta tidak terkait dengan peningkatan risiko penggumpalan darah.
Jajak pendapat YouGov – yang mencakup sekitar 8.000 orang di tujuh negara Eropa antara 12 dan 18 Maret 2021 menemukan bahwa di Prancis, Jerman, Spanyol, dan Italia, sekarang cenderung melihat vaksin AstraZeneca tidak aman.
Sekitar 55% orang Jerman mengatakan itu tidak aman, sementara kurang dari sepertiga menganggapnya aman. Di Prancis, di mana vaksin COVID AstraZeneca sudah tidak populer, 61% orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka menilainya tidak aman.
Baca Juga: WHO Peringatkan Soal Vaksin Covid-19 Palsu, Potensi Bahaya Serius
Di Italia dan Spanyol, kebanyakan orang sebelumnya merasa vaksin AstraZeneca aman, sekarang menurun dalam hasil jajak pendapat terbaru.
Survei tersebut menunjukkan hanya di Inggris, kekhawatiran tentang pembekuan darah hanya berdampak sedikit atau tidak sama sekali pada kepercayaan publik. Mayoritas orang yang disurvei di Inggris, 77% masih mengatakan bahwa AstraZeneca aman.**(RW)
