Topcareer.id – Bos maskapai penerbangan Australia Qantas mengatakan pemerintahnya akan mendesak vaksin untuk pelancong internasional yang terbang ke Australia.
CEO Qantas, Alan Joyce mengatakan banyak pemerintah di berbagai negara telah berbicara tentang vaksinasi Covid-19 sebagai syarat terbang. Menurutnya Qantas harus menegakkan kebijakannya dan mengatakan penumpang akan bersedia menerima perubahan tersebut.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada BBC: “Kami tidak menyetujui fakta bahwa paspor vaksinasi harus menjadi syarat untuk bepergian.”
Baca Juga: Kadin Perkirakan Vaksinasi untuk Karyawan Swasta Dimulai Bulan Depan
Terlepas dari apa yang diinginkan sektor swasta, pendekatan terpadu dari pemerintah akan diperlukan agar perubahan seperti itu berhasil.
Komisi Uni Eropa telah membuka jalan untuk pengenalan Sertifikat Hijau Digital yang memberikan bukti bahwa pemegangnya telah divaksinasi, pulih dari virus corona atau baru dites negatif.
Sementara itu, British Airways telah meminta pemerintah Inggris untuk mengizinkan penggunaan paspor kesehatan digital untuk memverifikasi vaksinasi Covid-19 atau hasil tes negatif.
Baca Juga: Pendaftaran Vaksin Gotong Royong Batch 2 Ditutup, Vaksinasi Dimulai Pertengahan April
Maskapai meminta pelancong yang divaksinasi diizinkan terbang tanpa batasan, sementara penumpang yang tidak divaksinasi masih dapat diizinkan naik pesawat dengan bukti tes COVID-19 negatif.**(RW)
