Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

6 Sindrom Ini Pakai Nama Tokoh Dongeng (Bagian 2)

CinderellaCinderella

Topcareer.id – Sindrom adalah penyakit atau kelainan yang melibatkan sekelompok tanda dan gejala tertentu, yang secara konsisten muncul bersamaan.

Kondisi medis yang beraneka ragam dan umum dihadapi para dokter dan perawat di Rumah Sakit setiap harinya ini biasanya diberi nama oleh dokter yang mendiagnosisnya.

Uniknya ada beberapa sindrom yang memiliki nama seperti tokoh-tokoh fantasi negeri dongeng. Berikut ini beberapa nama sindrom medis dan psikologis dari karakter fiksi.

Bagian akhir dari artikel.

Baca Juga: Kasus Covid Global Naik 14%, Ini Negara-Negara yang Alami Lonjakan Terbesar

Sindrom Cinderella
Dinamakan sesuai dengan karakter dongeng Charles Perrault yang dipopulerkan oleh Disney. Anak-anak yang diadopsi atau anak tiri terkadang dapat mengalami sindrom ini.

Mereka akan membuat cerita yang memalukan tentang bagaimana mereka dianiaya dan atau ditinggalkan oleh ibu angkat atau ibu tiri mereka.

Sindrom Alice in Wonderland
Dinamai berdasarkan karakter gadis yang penuh rasa penasaran dari karya Lewis Carroll.

Gangguan neurologis ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang menderita distorsi citra visual, menganggap bagian tubuh mereka atau objek lain telah diubah ukurannya.

Meskipun paling erat terkait dengan migrain, migrain juga merupakan tanda epilepsi, mononukleosis, dan konsumsi obat halusinogen.

Sindrom Sleeping Beauty (Putri Tidur)
Sindrom ini mirip dengan cerita dongeng Princess Aurora. Kondisi medis ini memiliki nama lain yakni Klein-Levin syndrome.

Sindrom Putri Tidur sering terjadi pada laki-laki, meski tak menutup kemungkinan perempuan bisa mengalaminya. Seseorang dengan kondisi medis ini dapat tidur hingga 20 jam sehari tanpa terbangun.

Selama gejala muncul, individu akan memperlihatkan nafsu makan yang meningkat, mudah tersinggung, tampak kekanak-kanakan, serta halusinasi. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply