Topcareer.id – Pemerintah Belanda pada hari Minggu (11/4) telah memadamkan harapan warganya terhadap pelonggaran lebih awal dari tindakan lockdown atau penguncian di negara tersebut.
Meskipun pemerintah mengetahui bahwa konsekuensi dari tindakan ini akan berdampak pada menurunnya ekonomi di Belanda, namun langkah ini tetap dilakukan demi menekan penyebaran virus corona.
Aturan penguncian, jam malam untuk aktivitas warga dan operasional toko maupun restoran, serta pembatasan lainnya akan tetap berlaku sampai setidaknya tanggal 28 April 2021.
Hal ini masih terus dilakukan secara ketat karena catatan kasus infeksi harian COVID-19 akibat virus corona masih terus naik ke level tertinggi selama dua minggu terakhir.
Sebelumnya pemerintah Belanda mengatakan mereka sedang melihat kemungkinan pelonggaran pembatasan pada 21 April dengan mencabut aturan jam malam dan mengizinkan bar serta restoran untuk beroperasi menyambut tamu di ruang terbuka dengan membatasi jumlah pengunjung dan menerapkan aturan jaga jarak sosial agar meminimalisir penyebaran virus corona dari para pelanggan yang datang.
Baca juga: Perlambat Gelombang Dua Corona, Belanda Perketat Aturan Pembatasan
Tetapi seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada kantor berita ANP bahwa mereka akan menunda langkah-langkah pelonggaran setidaknya selama satu minggu hingga menjelang akhir bulan April.
“Ini masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan,” kata juru bicara itu tentang tanggal 21 April. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut dan menambahkan bahwa Perdana Menteri Mark Rutte akan menjelaskan keputusan tersebut dalam konferensi pers COVID-19 pemerintah yang dijadwalkan pada hari Selasa (13/4).
Pada hari Minggu (11/4), otoritas kesehatan Belanda telah melaporkan sebanyak 8.218 kasus virus corona baru selama 24 jam terakhir.
Ini merupakan peningkatan harian tertinggi dalam lebih dari dua minggu terakhir. Saat ini tercatat ada sebanyak 788 pasien COVID-19 di unit perawatan intensif di Belanda, menurut data tersebut.
Beberapa rumah sakit di Belanda dan ilmuwan telah memperingatkan tentang pelonggaran dini dari tindakan penguncian dengan mengatakan bahwa puncak gelombang ketiga pandemi COVID-19 masih belum berlalu.**(Feb)
