Topcareer.id – Kematian akibat corona di seluruh dunia telah melampaui angka 3 juta pada hari Selasa (24/4). Hal ini memberi tantangan pada upaya vaksinasi di seluruh dunia.
Kematian COVID-19 di seluruh dunia meningkat sekali lagi, terutama di Brazil dan India. Para pejabat kesehatan negara terdampak banyak yang menyalahkan varian yang lebih menular.
Menurut perhitungan Reuters, butuh lebih dari satu tahun jumlah kematian global mencapai angka 2 juta. Sementara tambahan 1 juta kematian berikutnya hanya memakan waktu sekitar tiga bulan.
Brazil memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian kematian baru dengan satu dari setiap empat kematian di seluruh dunia setiap hari.
Baca Juga: India Tembus 300 Ribu Kasus COVID-19, Tertinggi di Dunia
“Ada situasi yang sangat serius yang sedang terjadi di Brazil saat ini. Di mana kami memiliki sejumlah negara bagian dalam kondisi kritis,” ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove. Ia juga menambahkan bahwa banyak unit perawatan intensif rumah sakit sudah lebih dari 90% penuh.
Sejumlah negara laporkan kenaikan kasus
India melaporkan rekor peningkatan infeksi COVID-19 pada hari Senin. India menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang mencatat lebih dari 100.000 kasus baru dalam sehari.
Wilayah Eropa, yang mencakup 51 negara, memiliki jumlah kematian tertinggi hampir 1,1 juta. Lima negara Eropa termasuk Inggris, Rusia, Prancis, Italia, dan Jerman tercatat memiliki sekitar 60% dari total kematian terkait virus corona di Eropa.
Baca Juga: Studi: Ada Hubungan Kuat Obesitas dengan Tingkat Kematian COVID-19
Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi di antara negara mana pun di dunia yaitu 555.000 dan menyumbang sekitar 19% dari semua kematian akibat COVID-19 di dunia. Kasus meningkat selama tiga minggu terakhir tetapi pejabat kesehatan percaya kampanye vaksinasi yang cepat bisa mencegah peningkatan kematian.
Setidaknya 370,3 juta orang atau hampir 4,75% dari populasi global telah menerima satu dosis vaksin COVID-19 pada hari Minggu (4/4).
WHO tengah mendesak negara-negara untuk menyumbangkan lebih banyak dosis vaksin COVID-19 yang disetujui untuk membantu memenuhi target vaksinasi bagi negara miskin.**(RW)
