Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

3 Obat yang Diburu Kemenkes untuk Terapi Pasien Covid-19

Kemenkes

Topcareer.id – Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya lonjakan kasus COVID-19 yang cukup siginifikan di beberapa daerah.

Bahkan hingga tanggal 19 juli 2021, tercatat 74.920 orang meninggal dunia akibat virus yang berawal dari kota Wuhan, China ini.

Sebagai salah satu tindak lanjut untuk meminimalisir angka kematian, pemerintah pun melakukan berbagai cara, termasuk menemukan dan menyediakan berbagai obat yang bisa menyembuhkan ribuan orang yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono pun menegaskan untuk menjamin ketersediaan obat, pemerintah akan segera melakukan impor beberapa obat yang memang dibutuhkan.

“Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat, dan obat-obat tersebut antara lain remdesivir, actemra, gammaraas,” ujarnya dalam Konferensi Pers secara virtual, Sabtu (17/7/2021).

Lebih lanjut dr. Dante menjelaskan bahwa obat remdesivir ini akan diimpor dari India, Pakistan, dan Cina. Obat ini sudah mulai masuk ke Indonesia sekitar 50 ribu vial dan nantinya akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi setiap minggunya.

“Sebelumnya telah dilakukan negosiasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri agar India bisa membuka kembali ekspornya. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Sejarah Penggunaan Masker Ketika Penduduk Dunia Hadapi Wabah Penyakit

Sementara itu untuk obat actemra, salah satu obat terapi COVID-19 yang cukup sulit didapatkan, pemerintah Indonesia sendiri mengaku telah berkomunikasi langsung dengan produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche.

Sedangkan untuk obat Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan impor dari China sebanyak 30 ribu vial. Namun masih butuh stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.

“Untuk obat-obat yang stok nya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, sudah dilakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi supaya distribusi obat itu menjadi semakin lebih merata di seluruh Tanah Air,” pungkasnya.

Meski pemerintah tengah mengupayakan dan memastikan ketersediaan obat Covid-19 ini, dr. Dante tetap menekankan agar masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan, memakai masker dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply