Topcareer.id – Moderna Inc telah menahan pasokan sekitar 1,63 juta dosis di Jepang setelah diberitahu mengenai adanya kontaminasi botol vaksin COVID-19 dengan partikel, Rabu (25/8).
Kontaminasi, kata perusahaan, bisa jadi karena masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi manufaktur kontraknya di Spanyol.
“Sampai saat ini, tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi,” kata Moderna.
Mereka menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja dengan mitranya Takeda Pharmaceutical serta regulator untuk mengatasi masalah tersebut.
Takeda mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan darurat setelah partikulat ditemukan di banyak botol vaksin di tempat inokulasi.
Baca juga: Penelitian: Vaksin Booster COVID-19 Tunjukkan Tanda-Tanda Penjinakan Varian Delta
Kementerian kesehatan mengatakan pada Kamis pagi (26/8) bahwa pihaknya memutuskan untuk menarik beberapa dosis sebagai tindakan pencegahan setelah berkonsultasi dengan Takeda.
Namun, Jepang tetap akan berusaha untuk meminimalkan dampak penarikan pada rencana inokulasi pada populasinya.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada hari Rabu (25/8) sekitar 60% masyarakat akan divaksinasi penuh pada akhir September.
Suga juga yakin Jepang memiliki cukup vaksin untuk memberikan dosis booster jika keputusan seperti itu perlu diambil.**(Feb)
