Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Lawan Software Bajakan, Microsoft Tawarkan Diskon 50%

Microsoft. Dok/CNET

Topcareer.id – Microsoft memiliki cara unik untuk memerangi pengguna aplikasi bajakan. Mereka menawarkan diskon 50% untuk pengguna yang menggunakan aplikasi Office bajakan agar beralih menggunakan aplikasi orisinil.

Diskon ini berlaku untuk layanan Microsoft 365 yang menawarkan aplikasi seperti Word, Excel, PowerPoint, Outlook, OneNote, Skype, dan OneDrive.

Namun diskon yang diberikan hanya untuk biaya berlangganan selama setahun.

Pengguna aplikasi Office bajakan bisa mendapatkan penawaran diskon ini melalui link di aplikasi Office di perangkat mereka.

Diskon ini hanya dapat diklaim oleh pengguna yang mengklik link di ribbon Microsoft.

Setelah itu mereka akan diarahkan ke situs resmi Microsoft yang mengklaim bahwa aplikasi bajakan membuat PC pengguna menjadi ancaman keamanan.

Microsoft memperingatkan bahwa aplikasi Office bajakan berisiko membawa virus, malware, kehilangan data, pencurian identitas, dan kesulitan mendapatkan pembaruan penting.

Diskon ini ditawarkan untuk edisi Microsoft 365 Personal dan Family.

Baca juga: Lampaui Apple, Microsoft jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Setelah dipotong 50%, harga Microsoft 365 Personal edition menjadi USD 34,99 atau sekitar Rp 500 ribu per tahun.

Sedangkan untuk edisi Family seharga USD 49,99 atau sekitar Rp 700 ribu per tahun, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (11/12).

Microsoft sebelumnya telah memasang spanduk yang mengundang pengguna untuk menggunakan Office asli. Namun langkah menawarkan diskon setengah harga seperti ini cukup langka.

Sayangnya, diskon ini tidak tersedia untuk Office 2021 yang dapat digunakan selamanya tanpa perlu berlangganan tahunan.

Sepertinya Microsoft sangat ingin mendongkrak jumlah pelanggan Microsoft 365 yang saat ini berjumlah 50 juta.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply