Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Ini Tanda Kamu sudah Kecanduan Kafein

Ilustrasi: MediumIlustrasi: Medium

Topcareer.id – Kamu mungkin pernah memiliki teman yang kecanduan kafein dan mengklaim bahwa mereka tidak bisa menjalani harinya sebelum ngopi.

Bagi kamu yang pecinta kopi atau bukan biasanya hanya akan menyetujui saja sebagai bentuk rasa menghormati dan solidaritas.

Kcanduan ini biasanya tidak berbahaya dan tidak mengancam kesehatan seperti obat-obatan lain.

Namun, kecanduan kopi sampai berlebihan hingga tubuhmu membutuhkan kafein agar berfungsi, itu tidak pernah baik.

“Saat ini, kita tidak menyadari bahwa kafein ada dalam banyak hal yang biasanya tidak kita pikirkan,” Rachel Salas, M.D., seorang profesor neurologi di Johns Hopkins Medicine yang berspesialisasi dalam pengobatan tidur.

Menurut Salas, kafein saat ini terdapat di beragam makanan maupun minuman, misalnya minuman energi, teh, bahkan makanan seperti wafel dan permen karet.

Tak ketinggalan cokelat juga masuk ke dalam daftar maa. Ini membuat orang jadi lebih mudah untuk menerima terlalu banyak kandungan yang adiktif ini.

Berikut ini beberapa tanda bahwa kamu sudah kecanduan.

Sakit kepala atau pusing jika belum ngopi
Kafein adalah vasokonstriktor, yang berarti membuat pembuluh darah sedikit menyempit dan membatasi aliran darah.

Ini membuatnya menjadi pereda sakit kepala yang efektif (itulah sebabnya kafein ada di beberapa obat sakit kepala).

Tetapi jika kamu terbiasa dengan aliran kafein yang konstan, melewatkannya ngopi satu hari saja bisa menyebabkan sakit kepala.

Ini adalah gejala klasik untuk penarikan diri mendadak dari konsumsi kafein.

Namun ada juga beberapa orang tidak pernah mengalami sakit kepala meskipun mereka yang biasa mengonsumsi kafein melewatkan aktivitas ngopi.

Jadi moody jika belum ngopi
Kafein adalah stimulan dan merangsang pusat kesenangan di otak manusia.

“Ini merangsang reseptor dopamin di otak kita, seperti kokain dan obat-obatan tertentu lainnya, hanya saja tidak pada tingkat yang sama,” kata Dana Hunnes, Ph.D., MPH, RD, ahli gizi senior di UCLA Medical Center.

Kafein juga merangsang pelepasan adrenalin. Ini membuat ketagihan karena itu hanya membuat pecandunya merasa baik.

Jika kamu yang biasa ngopi mengalami suasana hati yang buruk ketika kamu enggak ngopi, itu tandanya otak kamu sudah kecanduan berat.

Sulit berkonsentrasi tanpa ngopi
Kafein memberi tubuhmu dorongan adrenalin, ini yang membantu kamu tetap waspada dan fokus.

Jika kamu terbiasa mengonsumsinya setiap hari, kamu mungkin mengalami brain fog atau kesulitan berkonsentrasi saat kamu tidak ngopi.

Baca juga: Begini Ternyata Efek Kafein pada Memori Orang Dewasa

Semakin hari kamu jadi perlu lebih banyak kopi
Ini namanya toleransi. Saat kamu terbiasa mengonsumsinya, maka tubuhmu akan mengembangkannya.

Lama kelamaan tubuh kamu akan membutuhkan lebih banyak asupannya untuk menghasilkan efek yang sama.

Jika satu cangkir kopi berhenti membuat perbedaan pada tingkat energi kamu, atau kamu bisa tetap tidur meskipun minum kopi tepat sebelum tidur, itu pertanda tubuhmu telah kebal terhadap efeknya.

Kamu sering gelisah
Dosis tinggi zat ini dapat menyebabkan rasa gugup atau gelisah bagi sebagian orang.

Mengonsumsinya secara berlebihan juga dapat menyebabkan kecemasan dan meningkatkan serangan panik pada beberapa orang, terutama yang rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Jika kamu merasa lebih cemas dari biasanya, perhatikan asupannya dan coba kurangi.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply