Topcareer.id – Di Thailand, negara yang terkenal dengan cita rasa itu, masakan pedas dan jajanan pinggir jalanlah yang terpopuler, bukan mie instan.
Ya, untuk opsi jajanan, mie instan mungkin tampak seperti kuliner yang tidak mungkin disukai di negeri gajah putih tersebut.
Namun ada sebuah toko bernama “Good Noodle” yang berani membuka toko yang menyediakan lebih dari 70 jenis mie instan.
Semua mie yang dijual di toko tersebut berasal dari berbagai negara yang ada di Asia.
Toko Good Noodle memungkinkan pelanggan yang datang untuk memasak dan memakannya langsung, sehingga akan menjadi pengalaman yang layak untuk dinikmati.
Managing Director toko Good Noodle, Ungkool Wongkolthoot mengatakan dia telah menjelajahi toko serba ada dan supermarket Bangkok selama pandemi.
Dia memperhatikan semua jenis mie instan yang bisa dia temukan, dan ternyata ada lebih dari 350 jenis.
Dengan hasil pengamatannya tersebut, dia melihat sebuah peluang bisnis.
“Saya ingin memberikan pengalaman kepada pelanggan. Jadi mereka tidak hanya membeli mie instan dari toko swalayan atau supermarket lain, lalu melupakannya di rumah,” katanya.
Sejak toko Good Noodle dibuka di mal Bangkok Oktober 2021 lalu, sudah ratusan hingga ribuan pelanggan muda mendatanginya.
Mereka yang datang langsung menelusuri rak oranye untuk mie yang berasal dari Indonesia, Korea Selatan, China, Taiwan, dan Hong Kong.
“Ini adalah kunjungan ketiga saya. Saya suka di sini karena saya ingin mencoba mie instan yang baru dan berbeda karena saya ingin tahu bagaimana rasanya semua,” kata Ratchadaporn, 18 tahun.
Pelanggan sering makan di toko, di mana mereka bisa memasak mie pilihan mereka sendiri selama kurang lebih tiga hingga lima menit.
Baca juga: Haruskah Air Rebusan Mie Instan Dibuang?
Tarif untuk menikmati mie di Good Noodle berkisar antara 6 dan 250 baht atau sekitar Rp2000 – Rp100.000.
Pelanggan lain, Sirayakorn Charoenthat, 18 tahun, mengatakan harga yang ditawarkan tergolong terjangkau untuk kalangan pelajar dibandingkan makan di restoran.
Mie jenis ini sangat populer di beberapa negara Asia karena rasanya yang enak, serbaguna, nyaman, dan harganya yang murah.
Tetapi para ahli kesehatan memperingatkan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan karena kurang banyak nutrisi utamanya.