Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
ProfesionalTren

Ketimpangan Gender Bikin Perempuan Sulit Naiki Tangga Kepemimpinan

Ketimpangan gender.Ilustrasi (Dok. Entity)

Topcareer.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, budaya patriaki yang mendarah daging secara turun-temurun di masyarakat merupakan akar masalah dari ketidaksetaraan gender yang dirasakan oleh perempuan.

Dalam siaran persnya pada Senin (18/4/2022), Menteri PPPA juga menerangkan demi kemajuan bersama, maka diperlukan keterlibatan aktif dalam memangkas praktik-praktik patriaki, terutama yang menghambat perempuan dalam menjemput berbagai kesempatan.

Pemimpin Redaksi HerStory.co.id, Clara A. Sukandar menjelaskan bahwa sejatinya aspek pembangunan negara yang terpenting adalah dalam ranah ekonomi. Sayang faktanya, dalam ranah tersebut hingga saat ini masih terjadi ketimpangan gender, dimana laki-laki masih mendominasi.

Hal tersebut memberikan dampak buruk bagi perempuan, salah satunya benturan yang sering terjadi di mana sulit bagi perempuan dan kelompok minoritas untuk menaiki anak tangga kesuksesan, menempati posisi tertinggi atau pimpinan.

Fenomena tersebut disebut dengan Glass Ceiling. Fenomena Glass Ceiling kerap ditemui di lingkungan kerja dimana umumnya diskriminasi tersebut terjadi pada wanita dan kelompok minoritas lainnya, seperti penyandang disabilitas.

“Fenomonena Glass Ceiling ini adalah persoalan struktural. Untuk itu, perlu adanya redefinisi pemahaman-pemahaman tentang suatu jabatan. Berhentilah memegang prinsip maskulinitas dimana suatu jabatan atau posisi strategis tertentu hanya bisa ditempati oleh laki-laki,” kata Clara, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Selain Tak Boleh Bukber, ASN Juga Dilarang Open House Lebaran

“Kemudian, kita juga harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengakomodasi dan berpihak pada perempuan,” ujarnya.

Clara menambahkan, kita perlu menghilangkan bias gender sehingga tidak ada lagi yang merasa satu jenis kelamin tertentu lebih unggul atau dirugikan karena kita semua adalah sama dan setara.

Menteri Bintang Puspayoga mengajak seluruh elemen di Indonesia agar menghimpun kekuatan bersama, bergerak, dan memperjuangkan kesetaraan gender untuk menciptakan dunia yang setara bagi perempuan dan laki-laki.

Hingga saat ini, kata Menteri PPPA, perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan yang mengalami stigmatisasi, marginalisasi, kekerasan berbasis gender dan diskriminasi, serta ketimpangan dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan yang setara dengan laki-laki.

“Maka, menjadi tugas kita bersama untuk menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi dan kesenjangan gender bagi perempuan, khususnya di dunia kerja,” ujar Menteri PPPA.

Leave a Reply