Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Perempuan Tak Bisa Ditempatkan Hanya Sebagai Warga Kelas Dua

Menteri Bintang sebut perempuan tak bisa dipandang sebelah mata.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. (sumber: Kementerian PPPA)

Topcareer.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan bahwa perempuan memiliki potensi yang begitu luar biasa sehingga tak bisa dipandang sebelah mata.

Menurutnya perjuangan Ibu Kartini membawa banyak perubahan, namun perjuangan dan cita-cita besar bangsa dalam membumikan kesetaraan hingga saat ini nyatanya belum sepenuhnya tercapai.

Ia mengatakan bahwa Ibu Kartini merupakan salah satu pahlawan yang tanpa lelah memperjuangkan emansipasi perempuan. Perempuan harus mendapatkan pendidikan, wawasan, dan diberikan kesempatan untuk berkarier di ranah publik.

“Kita semua percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa, tak bisa dipandang sebelah mata, dan tidak bisa ditempatkan hanya sebagai warga kelas dua. Melainkan sejajar sebagai mitra dalam konteks apapun,” kata Menteri Bintang, dikutip dari siaran persnya, Kamis (21/4/2022).

“Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia. Bermimpilah setinggi langit dan wujudkanlah. Jagalah selalu semangat Kartini di hatimu. Jadilah perempuan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia,” ucapnya.

Buatlah Tanah Air bangga dengan karya, inovasi, dan ekspresi. Ia meminta agar para perempuan di Indonesia bisa menjadi perempuan tangguh, yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi perempuan lainnya. “Perempuan berdaya, Indonesia maju,” ujarnya.

Menteri PPPA mengatakan kesenjangan dan bias gender yang terjadi tentunya merupakan perjuangan bagi kita semua untuk menghapuskannya. Potensi dan kekuatan perempuan pada kenyataannya tidak bisa kita pandang sebelah mata.

Penyebutan perempuan sebagai Ibu Bangsa tentu bukanlah kiasan semata, peran perempuan mulai dari keluarga, sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pembangunan nasional sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi.

Baca juga: Ketimpangan Gender Bikin Perempuan Sulit Naiki Tangga Kepemimpinan

“Maka dari itu, pengarusutamaan gender di setiap sektor pembangunan menjadi tugas dan tujuan kita bersama, baik laki-laki maupun perempuan itu sendiri,” tuturnya.

Ia menambahkan, memperjuangkan kesetaraan gender tidak berarti mendorong perempuan menjadi sama dengan lelaki, namun mendobrak stigma-stigma yang masih meminggirkan posisi perempuan dan memberikan kesempatan seadil-adilnya agar perempuan dan laki-laki bisa hidup dalam posisi yang setara dan sejajar.

Berdasarkan data yang dirangkum oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan pada masing-masing indeks, terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2020 sebesar 71,94 menjadi 72,29 pada tahun 2021.

Sedangkan capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia tahun 2020 sebesar 91,06 yang meningkat pada tahun 2021 menjadi 91,27, dan untuk capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia tahun 2019 sebesar 75,24 yang naik menjadi 75,57 pada tahun 2020.

Lebih lanjut, Menteri PPPA mengatakan jika melihat dari data dan indeks tersebut, meskipun secara rata-rata sudah menunjukkan kenaikan setiap tahunnya, namun angka tersbut masih menggambarkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.

Hal tersebut menunjukkan kesetaraan gender dan posisi perempuan masih tertinggal secara aksesibilitas, persamaan peran dalam pembangunan, hingga belum menerima manfaat pembangunan yang sama dengan laki-laki.

“Untuk itu, marilah kita gelorakan perjuangan dan semangat Ibu Kartini, menuju kesetaraan dimanapun kita berada.”

Leave a Reply