Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 17, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Hindari 5 Kesalahan Ini Jika Ingin Jadi Orang yang Percaya Diri (Bagian 1)

Orang yang percaya diri

Topcareer.id – Apakah ketika kamu bicara, kamu pernah merasa seperti orang mengabaikanmu? Kemungkinan, hal itu tidak ada hubungannya dengan apa yang kamu bicarakan, tapi lebih berkaitan dengan penyampaianmu dan rasa percaya diri.

Vanessa Van Edwards, Ahli bahasa tubuh menyampaikan, ketika kita mengamati seseorang berbicara, kita mendengarkan dua hal: Keyakinan dan emosi. Keyakinan adalah isyarat kuat yang membuat orang menganggap Anda serius. Emosi adalah aspek kehangatan, dan membuat orang menganggap Anda menarik.

“Sebagai pelatih bahasa tubuh dan berbicara di depan umum, saya telah bekerja dengan ratusan orang untuk meningkatkan cara mereka dilihat oleh orang lain,” kata Edwards, dalam laman CNBC Make It.

Jika kamu ingin membuat kesan pertama yang kuat atau meningkatkan reputasi, hindari kesalahan ini yang tidak pernah dilakukan oleh orang yang paling percaya diri dan menarik.

1. Membiarkan tangan mereka terlepas

Bahasa tubuh seseorang mengatakan banyak tentang seberapa percaya diri mereka, terutama dengan “steeple gesture.” Steepling adalah ketika telapak tangan kita saling berhadapan dan kita dengan lembut menyatukan ujung jari kita agar terlihat seperti menara gereja.

Baca juga: Biar Nggak Merasa Tertinggal Di Tempat Kerja, Kuasai Softskill Ini (Bagian 1)

Gesture steeple ini adalah tampilan universal dari kepercayaan diri. Bahkan, mantan kanselir Jerman Angela Merkel, presiden Prancis Emmanuel Macron dan investor “Shark Tank” Kevin O’Leary semua melakukannya.

Steepling gesture dilakukan oleh Angela Merkel.

Steepling adalah isyarat kuat yang digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa kamu percaya diri dan berkomitmen pada apa yang kamu katakan. Ini menunjukkan bahwa kamu santai dan terbuka.

2. Menyembunyikan emosi mereka

Kita memberi sinyal emosi ketika berbicara dengan isyarat yang disebut “variasi vokal.” Penelitian menunjukkan bahwa hanya butuh sepersepuluh detik bagi otak kita untuk mengenali emosi yang disampaikan oleh isyarat vokal.

“Ini adalah salah satu cara utama kita mengomunikasikan emosi, suasana hati, dan sikap kita kepada orang lain,” kata Edwards.

Banyak orang berpikir bahwa emosi menghalangi pesan mereka, tetapi itu sebenarnya meningkatkan mereka. Emosilah yang membuat orang tertarik padamu dan membuat mereka ingin mendengarkan.

Jadi, ketika kamu merasa bangga dengan sebuah ide atau peduli tentang sesuatu, jangan bersikap biasa-biasa saja. Sebaliknya, berbicaralah dengan rasa syukur dan motivasi. Bagikan pemikiranmu dengan kekuatan dan penekanan.

Leave a Reply