Topcareer.Id – Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa panjang siklus menstruasi bulanan kamu, ternyata dapat memberikan petunjuk tentang keparahan gejala yang akan kamu alami selama menopause, dan memberitahu kapan itu akan dimulai.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 600 wanita, para peneliti menemukan bahwa wanita dengan siklus menstruasi yang pendek (kurang dari 25 hari) selama tahun-tahun reproduksi mereka, cenderung mengalami lebih banyak gejala menopause.
Mereka juga lebih mungkin untuk memulai menopause lebih awal daripada wanita dengan siklus menstruasi normal (26 hingga 34 hari).
Mengutip UPI News, menopause dapat menyebabkan hot flashes (sensasi panas atau gerah terutama di leher, wajah, dan dada), depresi, kecemasan, perubahan pemikiran, dan gangguan tidur.
Baca juga: 6 Kampus Di Indonesia Ini Punya Mata Kuliah Atau Jurusan Game, Minat?
Para peneliti mengatakan faktor risiko yang umum untuk gejala ini mencakup usia dan etnis, serta faktor gaya hidup seperti berat badan, kebiasaan merokok dan aktivitas fisik.
“Siklus menstruasi adalah penanda biologis kesehatan secara keseluruhan,” kata Dr. Chrisandra Shufelt, presiden Masyarakat Menopause Amerika Utara, yang menerbitkan temuan tersebut.
“Studi ini menemukan bahwa siklus menstruasi yang lebih pendek selama tahun-tahun reproduksi wanita, adalah jendela menuju kesehatan paruh baya di masa depan.”
Wanita dengan siklus pendek juga lebih mungkin untuk memiliki masalah tidur, ketidaknyamanan jantung, dan gejala depresi di masa paruh baya mereka kelak.
Para peneliti mengatakan, kedepannya akan sangat penting untuk memvalidasi temuan ini, dengan penelitian lebih lanjut dan memahami mekanisme yang terlibat.
Studi ini dipublikasikan secara online Rabu di jurnal Menopause.