Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Suka Tiba-Tiba Bengong? Ini Ternyata yang Terjadi Pada Otak Kamu

Dok/AmazonawsDok/Amazonaws

Topcareer.Id – Siapa sangka jika kebiasaan bengong adalah, sebuah sesuatu yang wajar. Bahkan jika terkadang itu sangat menjengkelkan, seperti saat kita bercerita, dan pendengar kita tiba-tiba zoning out entah kemana.

Studi pencitraan otak oleh para peneliti Eropa, menunjukkan bahwa “pengosongan pikiran,” hanyalah keadaan mental yang berbeda, di mana otak pada dasarnya menjadi offline. Pada dasarnya ini mirip dengan tidur nyenyak, hanya bedanya dilakukan saat terjaga.

Ini juga menunjukkan bahwa otak tidak dapat mempertahankan aliran pemikiran yang konstan.

“Pengosongan pikiran adalah keadaan mental yang relatif baru dalam studi kognisi spontan. Ini membuka jalan menarik tentang mekanisme biologis yang mendasari yang terjadi selama kehidupan terjaga,” kata Dr. Athena Demertzi, peneliti utama studi tersebut, dalam rilis berita.

Hasil penelitian ini muncul di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

“Batas tidur dan terjaga, mungkin tidak begitu jelas seperti yang terlihat,” katanya.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Cacing Lilin yang Mampu Lawan Polusi Plastik

Demertzi, seorang peneliti di University of Liège (Belgia), melakukan penelitian dengan para ilmuwan dari EPF (École Polytechnique Fédérale) Lausanne, sebuah universitas riset publik, dan Universitas Jenewa. Keduanya ada di Swiss.

Menurut tim peneliti, aktivitas otak yang terus berubah dan cepat, membutuhkan metode analisis yang kuat untuk mengkonfirmasi karakteristik spesifik dari pengosongan pikiran.

Mereka menganalisis kembali kumpulan data yang dikumpulkan sebelumnya di mana beberapa lusin peserta sehat diminta untuk menunjukkan kondisi mental mereka, diberikan beberapa pilihan, sebelum mendengar bunyi bip saat mereka beristirahat di pemindai MRI dan gambar otak diambil.

Para peneliti menemukan bahwa episode ketidakhadiran mental dilaporkan jarang, dibandingkan dengan kondisi mental lainnya, dan jarang berulang dari waktu ke waktu.

Dengan menggunakan kecerdasan buatan, para ilmuwan menemukan bahwa selama episode penekan pikiran, atau pengosongan pikiran, semua wilayah otak berkomunikasi satu sama lain pada saat yang sama, kata rilis tersebut.

Dan pola otak yang sangat terhubung ini selanjutnya dicirikan oleh “amplitudo sinyal fMRI global yang tinggi,” sebuah indikator dari “tingkat rangsangan kortikal yang rendah” — mirip dengan mode tidur nyenyak.

Baca juga: Sedih! Pria Ini tak Sengaja Buang 7.500 Bitcoin di Hard Drive

Para peneliti mengatakan ini bisa menjelaskan ketidakmampuan seseorang untuk melaporkan konten mental karena ketidakmampuan otak untuk membedakan sinyal – menunjukkan bahwa apa yang mereka sebut “peristiwa mental instan yang tidak dapat dilaporkan” dapat terjadi selama terjaga.

Mereka mengatakan penelitian mereka membuka jalan untuk eksplorasi lebih lanjut tentang mekanisme apa yang mendasari fenomena pengosongan pikiran.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply