Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
ProfesionalTips Karier

5 Tanda Lowongan Kerja Abal-Abal

Ilustrasi modus penipuan salah transfer.Ilustrasi penipuan lowongan kerja (Pexels)

TopCareer.id – Beberapa pekan terakhir, di masyarakat viral mengenai lowongan kerja abal-abal, yang merugikan pelamarnya.

Terbaru, tengah ramai diperbincangkan mengenai dugaan lowongan kerja abal-abal di Duren Sawit, Jakarta Timur

Untuk itu, masyarakat pun harus tetap wajib waspada dengan berbagai lowongan kerja yang ditawarkan di berbagai kanal, sekalipun itu ada di platform-platform ternama seperti Jobstreet atau LinkedIn.

Dilansir Techeconomy, pakar privasi daring di EarthWeb, Trevor Cooke pun mengungkapkan lima hal yang harus diperhatikan dan wajib diwaspadai dari sebuah lowongan kerja, biar kamu tidak ketipu.

  • Deskripsi pekerjaan tidak realistis

Salah satu indikator pertama dari lowongan kerja abal-abal adalah deskripsi pekerjaan yang tidak jelas atau tidak realistis.

“Penipu sering kali menggunakan bahasa umum atau menjanjikan keuntungan yang tidak realistis untuk memikat kandidat,” kata Trevor, dikutip Selasa (16/7/2024).

Jadi, kamu harus berhati-hati terhadap lowongan kerja yang menjamin gaji tinggi atau kemajuan karier yang cepat, dengan persyaratan minimal.

Baca Juga: Tips Gunakan AI Buat Bantu Cari Kerja

  • Komunikasi yang tidak profesional

Menurut Trevor, pemberi kerja resmi harus mempertahankan komunikasi secara profesional, selama proses perekrutan.

Apabila menerima email atau tawaran kerja yang ditulis dengan buruk, penuh kesalahan tata bahasa, atau menjawab pertanyaanmu dengan tidak jelas, kamu harus waspada.

Pemberi kerja resmi biasanya akan berkomunikasi dengan jelas dan profesional, serta memberikan informasi yang rinci tentang pekerjaan dan perusahaan.

  • Buru-buru meminta informasi pribadi

Trevor memperingatkan pelamar untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja yang meminta informasi pribadi sensitif terlebih dulu, seperti nomor jaminan sosial, rincian rekening bank, atau salinan dokumen identitas.

“Pemberi kerja yang sah biasanya meminta informasi ini di kemudian hari dalam proses perekrutan, setelah membangun kepercayaan dan memberikan tawaran pekerjaan formal,” ujarnya.

Sebagai contoh, formulir lamaran yang menanyakan informasi rekening bank dan detail paspormu bahkan sebelum wawancara kemungkinan besar penipuan.

Baca Juga: Tips Bikin CV Menarik Perhatian HR Versi HireHub

  • Profil perusahaan yang mencurigakan

Sebelum melamar suatu lowongan, periksalah sebuah perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan keasliannya.

“Periksa ketidakkonsistenan dalam profil perusahaan, seperti informasi kontak yang hilang, profil karyawan yang jarang, atau kurangnya kehadiran secara daring,” kata Trevor.

“Penipu mungkin membuat profil perusahaan palsu untuk menipu pencari kerja,” imbuhnya.

Sebagai contoh, profil perusahaan di LinkedIn yang tak ada koneksi, nihil aktivitas, atau tanpa ulasan dan dukungan dari karyawan, wajib diwaspadai.

  • Dipaksa bertindak cepat

Lowongan kerja abal-abal seringkali datang dari kebutuhan secepatnya. Jadi, mereka kerap menekan kandidat untuk menerima tawaran atau memberikan informasi pribadi dengan memaksa dan tergesa-gesa.

“Perusahaan asli memahami pentingnya memberikan waktu kepada kandidat untuk mempertimbangkan tawaran pekerjaan dan melakukan uji tuntas,” kata Trevor.

Jadi, apabila kamu merasa terburu-buru atau tertekan saat mengikuti proses melamar lowongan kerja, lanjutkan dengan penuh kewaspadaan.

Leave a Reply