Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Milenial Paling Banyak Melakukan Sleep Texting

Ilustrasi. (dook. Pinterest)

Topcareer.id – Siapa yang sering tidur dengan posisi handphone masih di genggaman tangan bahkan ketiduran saat sedang chit chat? Coba kurangi kebiasaan itu karena bisa menyebabkan perilaku buruk yang mungkin bisa bikin kamu menyesal ketika bangun.

Apalagi bagi para milenial atau anak muda yang akrab melakukan berbagai kegiatan dengan smartphone. Berdasarkan studi baru dari Villanova University, menemukan bahwa milenial jadi mangsa hangat atas fenomena sleep texting.

Sleep texting adalah keadaan di mana ketika seseorang yang mungkin tidak secara sadar mengirimi pesan singkat (WhatsApp, SMS) dalam keadaan tidur atau setengah tertidur. Para peneliti mensurvei 372 mahasiswa di dua universitas menengah untuk merasakan kebiasaan tidur mereka.

Sebanyak 25,6 persen mengatakan mereka pernah sleeping texting sebelumnya, kualitas tidur yang buruk dan ponsel mereka sebagai faktor yang mempengaruhi tidur.

Baca juga: Smartphone Mengurangi Kebahagiaanmu, Ini Sebabnya

Dari jumlah itu, sekitar 72 persen orang yang tidur dengan mengirimi pesan singkat mengatakan mereka tidak ingat sudah mengirim pesan singkat saat tidur. Dan 25 persen mengatakan mereka tidak ingat isi pesan singkat seperti apa yang mereka kirim kepada orang lain.

“Mayoritas siswa yang tertidur tidak memiliki ingatan tentang perilaku berkirim pesan dan juga siapa atau apa yang mereka kirimi pesan,” kata Elizabeth Dowdell, ketua penulis penelitian, dalam sebuah pernyataan.

“Kurangnya daya ingat tidak mengejutkan karena penelitian tidur telah menemukan bahwa orang yang terbangun setelah tidur lebih dari beberapa menit biasanya tidak dapat mengingat beberapa menit terakhir sebelum mereka tertidur.”

Baca juga: Mayoritas Orang Kini Belanja Lewat Smartphone. Apa Dampak Globalnya?

Para ilmuwan mencatat bahwa mahasiswa cenderung kurang tidur daripada kelompok umur lainnya, rata-rata tidur sekitar 6,9 jam setiap malam, karena jadwal yang sibuk, pengawasan orang dewasa yang lebih sedikit, dan faktor-faktor lainnya.

Munculnya kecanduan smartphone telah menyebabkan naiknya tingkat “sleep texting” di kalangan remaja dan dewasa muda. Menurut para peneliti, rata-rata remaja dan dewasa muda mengirim sekitar 60 hingga 100 pesan teks sehari.

Sleep texting juga memiliki konsekuensi nyata bagi kualitas tidur.Para peneliti menjelaskan, bunyi bip atau dengungan ponsel mampu membangunkan orang yang tidur, yang secara naluriah meraih dan menanggapi pesan.

“Tindakan ini dapat terjadi sekali atau beberapa kali selama siklus tidur, berdampak buruk pada kualitas dan durasi tidur individu,” mereka menambahkan. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply