Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, May 8, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Ini Hikmah Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi. (dok. Gosulut)

Topcareer.id – Puasa Ramadan kali berlangsung di tengah pandemi global virus corona, menjadikan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Apa yang umat Islam dapat pelajari dalam melewati bulan Ramadhan selama masa-masa krisis akibat pandemi, lockdown, karantina, serta social distancing saat ini?

Mengutip Dailysabah.com, Kamis (23/4/2020), berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran bagi sesama umat Islam dalam mengarungi bulan ramadhan di tengah wabah penyakit Covid-19 yang semakin meluas.

Terima kenyataan dan tegar
Mengeluh mungkin merupakan sifat manusia, tetapi realisme adalah jalan yang harus ditempuh. Jadi, apa hal paling logis untuk dilakukan? Berhentilah merengek dan mulailah lebih tegar. Ya, tahun ini, umat Islam di seluruh dunia memang tidak akan dapat menghadiri acara buka puasa bersama (iftar), tidak bisa shalat tarawih berjamaah, mengaji bersama di masjid, atau pergi keluar ke kedai kopi sepulang tarawih. Tetapi waktu seperti ini bisa diisi dengan aktivitas lain walaupun hanya di rumah.

Baca juga: Puasa Ramadan di Bawah Bayang-bayang Virus Corona

Digitalisasi tradisi
Kamu mungkin orang paling beruntung yang pernah ada. Karena saat ini kamu bisa memesan makanan secara online, berbelanja online, dan bahkan saling berjumpa teman atau keluarga secara online dengan semua platform media sosial yang kamu miliki. Jadi mengapa tidak menikmati Ramadhan online juga?

Situasi krisis sekarang harus diambil pelajarannya. Salah satunya bisa dengan cara mendigitalisasi tradisi keluarga. Keajaiban teknologi membuat apa yang tidak mungkin puluhan tahun yang lalu menjadi kejadian biasa. FaceTime, Skype, Zoom, WhatsApp, Facebook Messenger, Google Duo dan aplikasi sejenis lainnya akan melakukan semuanya.

Beribadah secara digital
Ramadan tidak hanya tentang puasa dan makanan berbuka puasa, tetapi juga merupakan waktu untuk bertobat dan merenungkan perbuatan yang telah dilakukan. Banyak umat islam biasanya mengaji bersama dan mengikuti tausiyah di masjid-masjid. Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, mengapa tidak coba memanfaatkan teknologi seperti di atas yang digunakan untuk bersilaturahmi antar keluarga.

Meningkatkan kualitas hidup bersama
Meskipun salat Tarawih berjamaah di masjid dilarang, kamu sekeluarga di rumah bisa melakukannya sama seperti di masjid. Minimal dua orang cukup untuk Tarawih jama’ah. Jadi, jika di rumah memiliki teman serumah atau pasangan, lakukanlah Tarawih jamaah, ini bisa meningkatkan semangat persatuan dalam kehidupan bersama dan berkeluarga selama.

Baca hikmah lainnya di halaman berikutnya>>

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply