Topcareer.id – Adidas ingin menjual bisnis Reeboknya yang sedang berjuang melawan pandemi virus corona setelah memegang brand sepatu Amerika tersebut selama lebih dari satu dekade.
Raksasa pakaian dan sepatu olahraga Jerman ini telah membentuk tim internal untuk mengejar penjualan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan pada Maret 2021, ketika CEO Kasper Rorsted berencana untuk mempresentasikan strategi lima tahun untuk Adidas.
Adidas berharap mendapatkan 2 miliar euro (sekitar US $ 2,4 miliar) untuk Reebok sebelum pandemi virus Corona menyerang, tetapi Rorsted sekarang hanya menerima jauh lebih rendah.
Baca Juga: Mengapa Emas Dianggap ‘Safe Haven’ dalam Krisis Virus Corona
Pembeli yang tertarik dilaporkan termasuk VF Corp, konglomerat pakaian di belakang bisnis Vans dan The North Face, serta perusahaan pakaian olahraga China Anta Sports.
Tetapi tinjauan internal apakah akan melepas seutuhnya Reebok masih dalam tahap awal, dan Adidas akan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang apakah akan melanjutkan penjualan, Bloomberg News melaporkan.
Seorang juru bicara Adidas mengatakan perusahaan tidak mengomentari rumor pasar. Laporan tersebut mengirimkan harga saham yang terdaftar di Frankfurt naik sebanyak 3,5 persen pada Kamis (22/10) menjadi 284,20 euro (US $ 335,97).
Adidas membeli Reebok yang berbasis di Boston pada tahun 2005 seharga US $ 3,8 miliar dalam upaya untuk lebih bersaing dengan saingan asal Amerika lainnya, Nike. Rorsted mengatakan tahun lalu bahwa dia berharap untuk meningkatkan penjualan Reebok dengan lini alas kaki baru setelah kembali ke profitabilitas.
Tetapi krisis COVID-19 menghantam Reebok dengan sangat keras mengingat eksposur merek yang lebih tinggi ke pasar AS, kata Adidas. Pendapatannya turun 42 persen di kuartal kedua, dibandingkan dengan penurunan 33 persen dalam penjualan Adidas secara keseluruhan.
Adidas juga mencatat nilai buku Reebok hampir 50 persen tahun lalu menjadi 842 juta euro, atau US $ 995 juta. Rorsted mengatakan pada bulan Maret lalu bahwa peran Reebok dalam portofolio perusahaan akan dibahas dalam strategi Adidas baru yang akan diluncurkan tahun depan.**(RW)
