Topcareer.id – Maskapai penerbangan Jepang, ANA Holdings berencana untuk memangkas sekitar 3.500 pekerja dalam tiga tahun, karena maskapai penerbangan ini tengah bersiap untuk menghadapi kerugian tahunan terbesar akibat pandemi virus corona.
Mengutip laman Yomiuri, pemutusan hubungan kerja adalah bagian dari rencana restrukturisasi bisnis ANA, yang akan diumumkan pada Selasa (27/10/2020). Ini merupakan usaha memotong biaya tetap untuk mengantisipasi penurunan berkepanjangan dalam permintaan perjalanan
ANA, yang memiliki 43.500 tenaga kerja pada tahun lalu, berencana untuk mencapai target pengurangan pekerjaan hingga Maret 2023, melalui program penempatan dan pembekuan perekrutan, menurut surat kabar itu.
Baca juga: Peneliti: Memaksakan Herd Immunity Tanpa Vaksin Hanya Akan Sebabkan Ribuan Kematian
Sebagai langkah jangka pendek, ANA sedang mempertimbangkan untuk sementara mengirimkan sebagian tenaga kerjanya ke beberapa perusahaan lain, termasuk Toyota Motor Corp dan menjual 30 pesawat berbadan lebar yang mahal.
ANA diperkirakan menderita kerugian bersih sekitar 500 miliar yen untuk tahun fiskal ini hingga Maret. ANA telah beralih ke miliaran dolar dalam bentuk pinjaman dan kampanye pariwisata pemerintah untuk mengatasi kemerosotan dalam perjalanan udara.
Secara terpisah, harian bisnis Nikkei melaporkan pada hari Minggu bahwa saingan lokal ANA, Japan Airlines Co 9201.T, diperkirakan akan melaporkan kerugian operasional sekitar 85 miliar yen untuk kuartal Juli-September.**(Feb)