Topcareer.id – Sebagai salah satu cara untuk menekan angka pengangguran akibat pandemi, Kementerian Ketenagakerjaan akan terus mengoptimalkan pelatihan kerja di BLK. Kemnaker juga akan terus meningkatkan program-program perluasan kerja dan padat karya.
“Kemnaker akan terus melakukan peningkatan kompetensi melalui berbagai kegiatan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah pusat maupun daerah. Kami juga akan terus melakukan berbagai kegiatan perluasan kesempatan kerja,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam keterangan resminya, Rabu (17/2/2021).
Menaker Ida menjelaskan, program pelatihan melalui di BLK tidak hanya untuk menyelesaikan masalah klasik ketenagakerjaan seperti daya saing dan produktivitas yang masih kalah dengan negara lain, link and match, ataupun bonus demografi. Pelatihan di BLK juga dibutuhkan untuk menangani dampak pandemi Covid-19 pada sektor ketenagakerjaan.
Berdasarkan data BPS, pada Agustus 2020 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 138 juta orang. Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. Selama pandemi Covid-19, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi.
Baca juga: Ternyata Foto KTP Elektronik Bisa Diganti, Begini Caranya
“Kita juga mendorong pelatihan-pelatihan yang ada di kementerian ketenagakerjaan di samping untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, kami juga mendorong untuk menjadi wirausahawan,” jelas Menaker Ida.
Menaker Ida menambahkan, 70 persen anggaran Kemnaker dialokasikan untuk program peningkatan kompetensi. Meski begitu, Kemnaker memiliki program lain untuk membantu menekan angka pengangguran, yaitu perluasan kesempatan kerja.
“Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang misalnya padat karya, melakukan peningkatan infrastruktur, melakukan kegiatan TKM (Tenaga Kerja Mandiri), TTG (Teknologi Tepat Guna), dan kegiatan lain yang sifatnya perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.**(Feb)