Topcareer.id – Populasi miliarder dunia terus meningkat berdasarkan studi. Secara global saat ini ada sekitar 2.101 miliarder terhitung secara global atau naik sebanyak 589 individu (38,9%) dibanding lima tahun yang lalu.
Hal itu seperti dalam laporan UBS’s 2019 Billionaire Insights yang juga menyatakan bahwa selama periode lima tahun yang sama, kekayaan gabungan mereka tumbuh lebih dari sepertiga (34,5%) untuk mencapai total USD8,5 triliun. Laporan ini mencakup tahun 2013 hingga 2018.
“Total kekayaan miliarder jatuh untuk pertama kalinya dalam lima tahun selama 2018 di belakang dolar AS yang kuat, gesekan perdagangan, kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, dan volatilitas pasar keuangan,” dalam temuan bank Swiss, seperti pada laman CNBC Make It.
Baca juga: 6 Hal yang Dibutuhkan untuk Menjadi Jutawan
Di mana para miliarder tinggal?
Bahkan tetap saja, kekayaan miliarder tetap naik USD2,2 triliun dari 2013. Miliarder Amerika adalah satu-satunya yang tidak menderita penurunan pada tahun 2018, dengan kekayaan mereka naik 0,1%.
Hingga akhir tahun, kawasan itu menjadi rumah bagi sekitar 749 miliarder dengan kekayaan gabungan USD3,6 triliun.
Namun, wilayah Asia Pasifik tetap menjadi rumah bagi miliarder terbesar di dunia. Dengan 754 miliarder, yang kekayaan gabungannya mencapai USD2,5 triliun, wilayah ini mewakili 36% dari populasi miliarder global.
Dalam hal itu, Tiongkok menyumbang 43% dari miliarder di kawasan itu. India mencapai 14%, Hong Kong 9% dan Jepang hanya 4%.
Baca juga: 5 Miliarder Sukses yang Bahkan Tak Lulus SMA
Di Eropa, populasi miliarder Timur Tengah dan Afrika turun 5% tahun lalu menjadi 598 orang, yang kekayaan totalnya mencapai USD2,4 triliun.Laporan itu juga menyoroti kenaikan penting dalam jumlah perempuan yang bergabung dalam deretan miliarder.
Sekarang ada 233 miliarder perempuan secara global, naik 46% dari 160 yang tercatat pada tahun 2013 dan melampaui tingkat pertumbuhan 39% yang ditunjukkan oleh rekan laki-laki mereka selama periode itu. Pertumbuhan itu sebagian besar dipimpin oleh perempuan di Asia dan pengusaha perempuan.
“Sementara Asia terus dipandang memiliki budaya tradisional soal dominasi laki-laki. Sungguh menggembirakan melihat bahwa jumlah miliarder perempuan tumbuh lebih dari dua kali lipat selama lima tahun terakhir,” Julia Leong, mitra dan pemimpin perbankan swasta, mencatat dalam laporan, dalam laman CNBC Make It. *
Editor: Ade Irwansyah