Topcareer.id – Jika kamu berusaha untuk terhubung dengan lingkungan dan teman-teman, Instagram adalah platform yang tepat.
Tapi, untuk mengembangkan karier dan bisnis, coba lari ke LinkedIn. Sesuai yang dikatakan Neil Patel (Pakar SEO), sekitar 80 persen perusahaan B2B berasal dari LinkedIn.
Carlos Gil, penulis The End of Marketing: Humanizing Your Brand in the Age of Social Media and AI, berbagi kepada The Ladders mengenai kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna LinkedIn, sehingga mereka tak optimal dalam memanfaatkan platform pengembangan karier dan bisnis itu.
Baca juga: Jangan Asal Unggah, Foto LinkedIn Bisa Pengaruhi Kariermu
Menurut Gil, kesalahan terbesar yang dilakukan orang di LinkedIn salah satunya menganggap LinkedIn media digital untuk cold calling (menelpon orang yang tidak dikenal sama sekali dengan tujuan menawarkan/menjual sesuatu), atau social selling.
Padahal, sebagian besar eksekutif tingkat C di LinkedIn memiliki jadwal pitching hampir setiap hari.
“Inilah sebabnya saya menyarankan menggunakan LinkedIn untuk mencari dan mengidentifikasi klien potensial lebih dulu. Kemudian menemukan mereka di Twitter atau Instagram. Barulah mulai membangun hubungan secara organik di luar LinkedIn,” kata Gil dalam laman The Ladders.
Baca juga: Ini yang Dilihat Perekrut dari Profil LinkedIn
Gil menambahkan, LinkedIn itu sudah seperti pencarian Google yang memungkinkan kita untuk mencari dan terhubung dengan para profesional mulai dari lokasi, jabatan, perusahaan, dan juga industri.
Tapi, yang perlu kamu perhatikan, orang-orang di LinkedIn tetap tidak suka hal-hal yang sifatnya jualan. Sebaliknya, mereka ingin engagement.
Editor: Feby Ferdian