Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Tak Selamanya Kantor Open Space Kebanggan Milenial Punya Efek Positif

Ilustrasi. Sumber foto: PixabayIlustrasi. Sumber foto: Pixabay

Topcareer.id – Konsep open space belakangan banyak diusung oleh kantor-kantor masa kini, tujuannya untuk menciptakan kenyamanan kerja. Tapi sayang, tak selamanya konsep ini menyumbang efek positif. Menurut studi ada kelemahan yang tak bisa dipungkiri dari kantor berkonsep open space ini.

Penelitian ilmiah selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa rencana open space membuat pekerja stres, kehabisan tenaga, tidak puas, dan secara keseluruhan lebih buruk dalam pekerjaan mereka. Berikut uraiannya berdasar dari laman Business Insider.

1. Open office bikin perasaan kurang puas dengan pekerjaan

Kembali pada tahun 2002, sebuah studi di jurnal Environment and Behavior melacak karyawan di perusahaan energi Kanada ketika mereka dipindahkan dari kantor tradisional ke rencana terbuka. Seperti yang dilaporkan Julie Beck untuk laman The Atlantic, hasilnya suram.

Baca juga: Manfaat Memelihara Ikan Hias di Kantor

Orang-orang melaporkan bahwa mereka merasa lebih buruk tentang lingkungan kerja mereka, hubungan rekan kerja mereka, kinerja mereka, dan kepuasan mereka dengan pekerjaan setelah pindah ke kantor terbuka.

2. Kantor terbuka menghilangkan privasi

Menurut Beck, secara psikologi, privasi mengarah pada kinerja dan kepuasan yang lebih tinggi. Kurangnya privasi juga berarti kamu akan disuguhi latar suara bising yang konstan. Scientific American melaporkan bahwa kebisingan latar belakang mengganggu konsentrasi, merusak memori, dan memperburuk penyakit yang berhubungan dengan stres seperti migrain.

3. Kantor terbuka menyebabkan lebih banyak tekanan fisiologis

Mengapa kedai kopi membantu produktivitas sementara open office menghambatnya? Ada jawaban ilmiah. Ahli saraf kognitif UC Berkeley dan konsultan produktivitas tempat kerja Sahar Yousef mengatakan manusia adalah “berkelompok,” yang berarti mereka cenderung membentuk hubungan emosional dengan kelompok sosial mereka.

Secara psikologis, manusia dapat menjadi lebih terlibat dengan “kelompok” di sekitar mereka alih-alih tugas pekerjaan. Namun, di sebuah kedai kopi, manusia tidak memiliki hubungan emosional dengan siapapun di sekitar mereka, yang berarti mereka dapat lebih fokus pada pekerjaan.

Baca juga: Mengatasi Serangan Panik Di Kantor, Begini Caranya

4. Open space memperburuk mereka yang introvert

Penelitian menunjukkan bahwa kebisingan latar belakang mengalihkan perhatian mereka lebih dari ekstrovert. Hans Eysneck, seorang psikolog yang melakukan pekerjaan formatif dalam studi kecerdasan dan kepribadian, pernah mengatakan bahwa kesendirian membuat orang menjadi lebih kreatif.

“Karena ketika kamu lakukan semua sendirian, kamu memusatkan pikiran pada tugas-tugas yang ada di tangan. Dan mencegah pemborosan energi pada masalah sosial dan seksual yang tidak terkait dengan pekerjaan,” jelas Hans.

5. Konsep open space memaparkan kuman orang lain

Peneliti Universitas Stockholm menemukan bahwa orang yang bekerja di kantor terbuka lebih cenderung mengambil cuti sakit daripada orang yang bekerja di kantor swasta. Bekerja sangat dekat dengan kolega dapat meningkatkan penyebaran infeksi.

Hm, mulai berpikir ulang buat bekerja di kantor open space? *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply