Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 18, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Masih Pikirkan Pekerjaan Setelah di Rumah? Stop Pakai Cara ini

Ilustrasi. Sumber foto: Make a difference marketingIlustrasi. Sumber foto: Make a difference marketing

Topcareer.id – Masih berpikir soal kerjaan meski sudah di rumah atau hari libur tak selamanya bikin kamu termotivasi. Yang ada malah lebih berbahaya dibanding dari motivasi yang didapat. Tapi, sayangnya, 70 persen profesional berpikir tentang pekerjaan saat di luar jam kerja, bahkan ketika libur.

Sekali lagi, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan itu penting. Bagaimana caranya agar tak memikirkan pekerjaan ketika sampai di rumah?

Berikut beberapa cara untuk membantumu mengubah cara berpikir tentang pekerjaan, menurut Brigid Schulte, pakar keseimbangan kehidupan kerja dan penulis.

Baca juga: Beban Kerja Bikin Kewalahan? Lakukan Hal Ini untuk Membebaskan Kamu

Perkecil jam kerja

Semakin banyak jam kerja, semakin banyak yang kamu hasilkan? Nggak begitu cara kerjanya. Sejumlah besar penelitian mendukung gagasan bahwa produktivitas kerja merosot setelah 52 menit dalam sekali duduk dan 55 jam dalam seminggu.

Berpikir tentang bekerja ketika berada di rumah saat makan malam atau nongkrong dengan teman-teman diperhitungkan pada jam-jam mingguan, sebenarnya tidak menguntungkan. “Apa yang hilang dari semua orang dalam kesibukan ini, adalah tak selalu itu semua membuat lebih produktif, efisien atau melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan semua jam itu,” kata Schulte dalam laman Mic.

Baca juga: 10 Pembunuh Motivasi Karyawan, dan Cara Menghadapinya (Bagian 1)

Nggak perlu pikirkan apa-apa

Ketika kamu selalu berpikir tentang pekerjaan, kemungkinan hal itu menyebabkan stres dan emosi negatif lainnya, yang mungkin akhirnya menghambat kinerja. Namun, membiarkan otak bereksplorasi bisa menjadi kunci kreativitas dan inovasi.

“Neuroscience menunjukkan bahwa otak berfungsi dalam dua cara – mode difusi atau melamun -pikiran-berkeliaran, dan mode terkonsentrasi. Dalam kondisi difus, ‘jaringan mode default’ menyala, dan mulai membuat koneksi antara apa yang dianggap lemah asosiasi dan mungkin tidak menyatu dalam pikiran sadar saat mode terkonsentrasi,” jelas Schulte.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Diingat saat Pertama Kali Kerja

Beri dirimu lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas

Kita semua memiliki daftar tugas yang tampaknya tidak pernah hilang. Sementara, membuat prioritas berarti membuat jadwal berapa lama tugas itu harus selesai. Sayangnya, hal ini bisa menjadi bumerang. Akan lebih baik, berikan dirimu berapapun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek tanpa ide yang sudah ditentukan sebelumnya.

“Coba fokus pada prioritas utamamu, menemukan waktu dalam kalendermu untuk mengerjakannya, memutuskan apa yang bisa kamu lepaskan, dan juga menciptakan ruang yang kendur atau aktual untuk keadaan darurat yang pasti muncul,” kata Schulte.

Ubah pemandangan

Melampiaskan stres kerja dengan ke kafe yang sama setiap hari? Coba pergi ke tempat lain. Jika kamu sering ngobrol soal pekerjaan di lokasi tertentu, itu akan memicu pemikiran soal kerjaan setiap kali kamu berada di sana

“Jangan hanya pergi ke kafe di jam happy hour untuk menggerutu dan mengeluh tentang pekerjaan. Pergi, buat kenangan baru. Semakin banyak kamu melakukannya, semakin banyak kamu melihat bagaimana hal itu membuat pekerjaan dan kehidupan lebih baik.” *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply