Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Hirup Udara Tercemar Beberapa Jam Bisa Picu Serangan Jantung

Ilustrasi. (dok. istimewa)

Topcareer.id – Bermacet-macetan di jalan, apalagi jika terpaksa terpapar oleh polusi udara saat berangkat atau pulang kerja, punya imbas yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh. Apalagi terpapar polusi di kota metropolitan seperti Jakarta dan kota-kota penyangga.

Sebenarnya seberapa buruk dampak polusi itu? Menurut penelitian terbaru Yale, hanya beberapa jam, paparan partikel ultrafine ambient (UFP) dapat memicu serangan jantung yang tidak fatal.

Penting untuk membuat perbedaan antara serangan jantung fatal dan nonfatal, tetapi pada akhirnya, semua jenis serangan jantung tergolong keadaan darurat.

Penelitian ini merupakan upaya bersama yang melibatkan sejumlah kolaborator Jerman, termasuk Helmholtz Center Munich, Rumah Sakit Universitas Augsburg, dan Rumah Sakit Nördlingen.

Partikel ultrafine ambien adalah partikel-partikel udara super kecil yang hanya berukuran 100 nanometer atau lebih kecil dan disimpan ke udara melalui emisi mobil.

Mungkin aspek studi inilah yang paling meresahkan. Kita semua berada dekat dengan mobil dan gas buang mereka setiap hari.

Baca juga: Push up 40 Kali Sehari Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Sejauh ini ada sejumlah penelitian yang dilakukan mengenai dampak buruk kabut asap pada kesehatan masyarakat. Selain dampak fisik, paparan udara yang tercemar juga dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan peningkatan risiko terkena demensia.

Namun, penelitian terbaru Yale dianggap sebagai yang pertama menganalisis secara komprehensif efek UFP (ada berbagai jenis polutan udara lain seperti PM10 dan PM2.5) pada risiko serangan jantung sementara. Ini mempertimbangkan lama waktu terpapar, panjang partikel, jumlah partikel, dan konsentrasi luas permukaan.

“Studi ini mengonfirmasi sesuatu yang telah lama dicurigai. Partikel kecil polusi udara dapat berperan dalam penyakit jantung serius. Khususnya dalam beberapa jam pertama paparan,” jelas penulis studi pertama Kai Chen, Ph.D., asisten profesor di Yale School of Public Health, dalam siaran pers.

“Peningkatan kadar UFP adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius,” kata Chen seperti dikutip dari laman The Ladders.

Partikel-partikel ultrafine sangat berbahaya untuk dihirup karena mereka cukup kecil untuk memasuki sel-sel kita dan menembus aliran darah, tetapi cukup besar untuk melakukan beberapa kerusakan serius juga.

“Kami adalah orang pertama yang menunjukkan efek UFP pada kesehatan penderita asma dalam studi epidemiologi pada 1990-an,” kata rekan penulis Annette Peters, direktur Institute of Epidemiology di Helmholtz Center Munich.

Baca juga: Ingin Menjaga Kesehatan Jantung? Hindari Makanan Ini

Chen dan timnya menganalisis data pada 5.898 pasien serangan jantung nonfatal di Augsburg, Jerman antara 2005-2015. Untuk setiap serangan jantung, penulis studi melihat ke dalam pembacaan polusi udara UFP untuk lokasi dan jam yang tepat.

Mereka juga memperhitungkan faktor-faktor tambahan apa pun, seperti status sosial ekonomi individu dan hari di mana serangan jantung terjadi.

“Analisis kami di masa depan akan memeriksa paparan gabungan per jam terhadap polusi udara dan suhu ekstrem. Kami juga akan mengidentifikasi subpopulasi yang rentan mengenai penyakit yang sudah ada dan asupan obat,” kata Chen.

Editor: Feby Ferdian

Leave a Reply