Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Ingin Menjaga Kesehatan Jantung? Hindari Makanan Ini

Dok. Nola.com

Topcareer.id – Ingin menjaga kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular kamu untuk bertahun-tahun yang akan datang? Jika iya, jauhkan dirimu makanan ringan seperti junk food.

Bukan tidak boleh sama sekali, namun pastikan kamu tidak mengonsumsinya terlalu sering.

Simpan daftar makanan ini untuk sesekali dan sejarang mungkin. Gantilah dengan menyu makanan yang membantu menjaga kesehatan jantung.

Seperti dikutip dari Time.com, berikut ini makanan yang sebaiknya kamu hindari demi kesehatan jantung.

Baca juga: Makan Cabai Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Jantung

Burger junk food
Secara umum, lemak jenuh dari hewan, terutama ketika dikombinasikan dengan karbohidrat, tampaknya memiliki efek buruk pada kesehatan jantung. Menghindari restoran cepat saji yang cenderung menggunakan bahan berkualitas rendah dan metode memasak yang tidak sehat, selalu merupakan cara baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Daging olahan
Potongan daging dingin dan daging yang diawetkan (seperti bakso dan sosis) bisa tinggi lemak jenuh. Tetapi bahkan daging olahan rendah lemak pun cenderung tinggi garam. Menurut American Heart Association, hanya enam irisan tipis daging olahan yang diawetkan bisa mengandung setengah dari tingkat sodium yang direkomendasikan setiap hari.

Baca juga: Jantung dan Diabetes Merenggut Nyawa Djaduk Ferianto. Ini Cara agar Kamu Tetap Sehat

Makanan yang digoreng garing
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi makanan yang digoreng dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Seperti kentang goreng, ayam goreng dan makanan ringan goreng. Metode penggorengan konvensional menghasilkan lemak trans, yang terbukti meningkatkan jenis kolesterol jahat dan menurunkan jenis lemak baik.

Permen
Sekarang para ahli mengatakan bahwa diet tinggi gula tambahan mungkin kontribusinya sama besarnya seperti pada obesitas, peradangan, kolesterol tinggi dan diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Perdebatan dalam kardiologi telah berputar dari lemak jenuh dan kolesterol menjadi gula. Kurangilah gula untuk menghindari diabetes dan penyakit jantung.

Sereal manis
Bahkan makanan yang tampak seperti bagian dari diet seimbang, seperti sereal sarapan, bisa diisi dengan gula. Makan karbohidrat dan gula di pagi hari akan menghasilkan peradangan dan membuat gula darah naik turun, sehingga kamu akan membutuhkan lebih banyak gula sepanjang hari.

Kue kering
Sebagian besar makanan yang dipanggang dan diproduksi secara komersial, biasanya penuh gula dan kemungkinan dibuat dengan lemak jenuh (seperti mentega atau minyak sawit) atau lemak trans (seperti minyak sayur terhidrogenasi parsial).

Margarin
Mungkin ada perdebatan tentang risiko kardiovaskular yang terkait dengan lemak jenuh seperti mentega. Yang lebih pasti adalah bahwa diet tinggi lemak trans nampaknya secara pasti meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Lemak trans umum terjadi pada batang margarin yang padat pada suhu kamar. Untuk amannya, pilih margarin yang lembut dan bisa disebar dan tidak mengandung minyak yang dihidrogenasi sebagian.

Pizza meat lover
Kandungan natrium pizza serta lemak jenuhnya naik seiring kamu memberi tambahan keju dan topping berbasis daging. Saat makan di luar batasi diri kamu hanya dengan makan satu atau dua iris pizza, dan pilihlah yang banyak taburan sayurannya.

Minuman diet soda
Ini mungkin bebas lemak dan nol kalori, tetapi diet soda memiliki sisi gelap. Penelitian terus meningkat yang menghubungkan diet soda dengan perkembangan faktor risiko penyakit jantung seperti obesitas dan diabetes. Penelitian lain menunjukkan bahwa bahan kimia dalam diet soda bisa mengubah bakteri gastrointestinal dan membuat orang lebih rentan untuk menambah berat badan. Meskipun mungkin tidak mengandung gula, itu bukan pilihan yang menyehatkan jantung. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply