Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Jack Ma Mundur dari SoftBank Saat Perusahaan Rugi Besar

Jack Ma. (dok. Business Insider)

Topcareer.id – Pendiri Alibaba, Jack Ma mengundurkan diri dari dewan raksasa teknologi Jepang dan pendukung utama blockchain SoftBank. Setelah 13 tahun terlibat erat dengan SoftBank, Jack Ma meninggalkan dewan setelah SoftBank mencatat kerugian operasi terburuk dalam sejarahnya.

Ma, yang kekayaan bersihnya USD41,8 miliar menjadikannya orang terkaya di China, adalah sosok terkenal terbaru yang keluar dari SoftBank Group, yang pada Senin (18/5/2020) mencatat kerugian tahunan total USD13 miliar atau setara Rp192 triliun untuk tahun yang berakhir 31 Maret.

Pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai, turun dari jajaran dewan SoftBank pada bulan Desember, sementara pendiri Nidec Shigenobu Nagamori mengundurkan diri pada tahun 2017.

Baca juga: Perangi Corona, Jack Ma Sumbang Peralatan Medis ke Indonesia

 “Itu menyedihkan, tetapi kami masih tetap berhubungan langsung dan tepat sebelum Covid-19, kami bertemu secara langsung setiap bulan untuk makan malam, berbicara tentang bisnis, untuk berbicara tentang kehidupan. Dan saya percaya, kita akan tetap berteman selama sisa hidup kita,” kata CEO sekaligus pendiri SoftBank, Masayoshi Son, dikutip dari CNBC.

Ma menjadi semakin fokus pada filantropi pendidikan selama setahun terakhir. Dia mengundurkan diri sebagai ketua Alibaba September lalu dan ada spekulasi bahwa dia akan keluar dari dewan Alibaba akhir tahun ini.

Kepergian Ma (efektif 25 Juni) datang setelah pendiri SoftBank Masayoshi Son berputar dari telekomunikasi untuk mendukung perusahaan-perusahaan baru melalui Vision Fund USD100 miliar yang diluncurkan pada 2017.

Secara total, Vision Funda telah mendukung 88 startup dengan total USD75 miliar. Taruhan USD9 miliar yang sangat besar pada WeWork ternyata menjadi langkah yang sangat buruk setelah penyedia ruang kantor meledak, secara spektakuler, beberapa bulan sebelum virus corona menimbulkan kekacauan dengan ekonomi global.

Baca juga: Perusahaan Startup Senilai Rp 658 T Hampir Bangkrut. Ribuan Karyawan Terancam PHK Massal

Vision Fund juga telah memompa miliaran dolar ke perusahaan-perusahaan seperti aplikasi taksi Uber dan jaringan hotel India Oyo, yang telah melihat valuasi mereka anjlok selama beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari virus corona dan pengurungan, di antara faktor-faktor lainnya.

“Nilai-nilai Uber, WeWork dan ketiga afiliasinya menurun, dan total nilai wajar dari perusahaan portofolio lain menurun secara signifikan,” tulis SoftBank dalam laporan keuangannya. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply