Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Kuartal I di Masa Pandemi, Bank Mandiri Masih Bukukan Laba Bersih Rp7,92 Triliun

Bank MandiriBank Mandiri

Topcareer.id – Pada triwulan I tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang sehat. Sampai dengan Maret 2020, Bank Mandiri mampu membukukan laba bersih sebesar Rp7,92 triliun, tumbuh 9,44% dibanding Maret 2019 yang tercatat Rp7,23 triliun.

Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp7,74 triliun di Maret 2020, tumbuh 23,95% dibanding Maret 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun.

“Kami memproyeksikan dampak pandemi Covid-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja Triwulan II 2020,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).

Selain itu, kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20%, dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36%.

Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai dengan Maret 2020 mencapai Rp513 triliun atau tumbuh 17,92% YoY (year on year). Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp273,1 triliun, tumbuh 9,47% secara tahunan.

Baca juga: 5 Kriteria BUMN yang Berhak Ikuti Pemulihan Ekonomi

Kredit UMKM Bank Mandiri hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90% secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM.

Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Bulan Maret (YtD) , total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh 27,2% YoY dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur. 

“Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas aset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” ucap Royke.

Salah satu yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemi terhadap bisnis adalah dengan menjaga kecukupan likuiditas, termasuk menerbitan obligasi rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds USD500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah.

Baca juga: Inikah Strategi Lockdown yang Efektif Habisi Virus dan Selamatkan Ekonomi?

Untuk menekan dampak pandemi Covid-19, Bank Mandiri juga mendukung upaya restrukturisasi debitur terdampak Covid-19. Hingga saat ini jumlah debitur yang mengajukan restrukturisasi memang sebagian besar UMKM dan ritel.

Sampai dengan 29 Mei 2020, Bank Mandiri telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 323 ribu debitur dengan nilai Rp60,8 triliun atau 8% dari total kredit Bank Mandiri. Dari total debitur yang di restrukturisasi, 72% diantaranya merupakan debitur segment SME dan Mikro dengan nilai sebesar Rp25,6 Triliun.

“Kami terus memonitor perkembangan perekonomian nasional maupun global untuk menentukan langkah-langkah berikutnya,” ujar Royke. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply