Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Pandemi, Kafe Internet di Tokyo Tempat Tuna Wisma Menginap Ditutup. Apa Alternatifnya?

Tuna wisma di Tokyo, Jepang tidur di kafe internet. (dok. Guardian)

Topcareer.id – Meskipun kota Tokyo di Jepang memiliki reputasi sebagai kota teknologi tinggi yang makmur, ia juga memiliki sekitar 5.126 tuna wisma, menurut angka yang dirilis oleh pemerintah metropolitan Tokyo pada akhir 2019.

Para tuna wisma harus bekerja untuk mendapatkan cukup uang yang akan digunakan membayar stan pribadi setiap malamnya di kafe internet di Tokyo. Namun akibat lockdown karena virus corona, banyak kafe internet yang biasa menjadi tempat tinggal para pekerja tuna wisma tutup.

Takahashi, seorang pria tuna wisma berusia 35 tahun ini merupakan salah satu dari 4.000 “pengungsi kafe internet” di Tokyo. Sebelum pandemi biasanya ia sanggup membayar antara USD 17 – USD 28 untuk menginap di sebuah ruangan di kafe internet dengan ukuran sekitar 1.8 meter persegi di salah satu kafe internet 24 jam di kota itu.

Baca juga: New Normal Ala Jepang: Dilarang Teriak Saat Naik Roller Coaster

Demi menghentikan penyebaran virus, Jepang menyatakan keadaan darurat dan menutup beberapa bisnis termasuk kafe internet, sehingga memaksa para tuna wisma mencari perlindungan di tempat lain.

Pihak berwenang Jepang menyediakan perumahan darurat untuk mendukung mereka yang biasa tinggal di kafe internet. Sekitar 4.000 orang tuna wisma adalah pengungsi kafe internet, sementara lebih dari 1.000 orang tuna wisma menganggur dan hanya bisa hidup di bawah jembatan dan dalam kotak kardus atau tenda di taman dan di sepanjang tepi sungai.

“Orang-orang di Tokyo mulai menggunakan warung internet (Warnet) sebagai alternatif murah selain hotel. Dari sana berangsur-angsur berubah menjadi semacam tempat penampungan gelandangan yang sedikit eksotis,” kata Tom Gill, seorang antropolog sosial di Universitas Meiji Gakuin, Jepang dikutip CNN.

Baca juga: Jepang dan Singapura Bakal Sangat Berjuang Hadapi Ekonomi Dampak Corona

Banyak kafe internet, manga, dan stan video di seluruh Jepang menyediakan shower, laundry koin, kafe, dan yang paling penting ruang cubical pribadi dengan kursi malas yang dapat disewa dengan tarif per jam, harian atau per malam, untuk tidur di sana.

Harga bervariasi, tetapi 12 jam di ruang cubical pribadi dapat berharga antara 1.800 yen (USD 17) hingga 2.000 yen (USD19) pada hari kerja, dan sebanyak 3.000 yen (USD 28) pada akhir pekan dan hari libur umum. Ada begitu banyak kafe internet di Tokyo sehingga siapa pun dapat menemukan tempat untuk tidur di hampir setiap malam. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply