Topcareer.id – Keracunan vitamin D, biasa disebut dengan hypervitaminosis D, ini merupakan kondisi langka namun berpotensi serius yang terjadi ketika kamu memiliki jumlah vitamin D yang berlebihan dalam tubuh.
Keracunan vitamin D biasanya disebabkan oleh suplemen vitamin D dosis besar yang didapatkan bukan dari nutrisi makanan atau paparan sinar matahari.
Konsekuensi utama keracunan vitamin D adalah penumpukan kalsium dalam darah (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, lemas, dan sering buang air kecil.
Toksisitas vitamin D dapat berkembang menjadi lebih buruk seperti mengalami nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium.
Penanganan bisa dengan menghentikan asupan vitamin D dan membatasi asupan kalsium. Dokter mungkin juga akan meresepkan cairan dan obat-obatan intravena, seperti kortikosteroid atau bifosfonat.
Melansir mayoclinic, mengkonsumsi 60.000 Internasional Unit (IU) vitamin D sehari selama beberapa bulan telah terbukti menyebabkan toksisitas. Tingkat ini berkali-kali lebih tinggi daripada yang direkomendasikan oleh Recommended Dietary Allowance (RDA) A.S. dimana untuk orang dewasa hanya dibutuhkan 600 IU vitamin D sehari.
Dosis yang lebih tinggi dari RDA terkadang digunakan untuk mengatasi masalah medis seperti kekurangan vitamin D, tetapi ini hanya diberikan di bawah perawatan dokter untuk jangka waktu tertentu. Kadar darah juga harus dipantau saat seseorang mengonsumsi vitamin D.
Jadi, bicarakan dengan dokter sebelum kamu memutuskan untuk mengonsumsi beragam suplemen vitamin dan mineral.**(Feb)
