Topcareer.id – Disebut terapi air Jepang karena terapi ini banyak digunakan dalam pengobatan Jepang.
Terapi ini menggunakan minum air mineral dengan suhu kamar atau hangat dengan perut kosong setelah bangun tidur pagi untuk membersihkan sistem pencernaan dan mengatur kesehatan usus.
Selain itu, para pendukung terapi air Jepang menyatakan bahwa air dingin berbahaya karena dapat menyebabkan lemak dan minyak dalam makanan mengeras di saluran pencernaan, sehingga memperlambat pencernaan dan menyebabkan penyakit.
Terapinya adalah dengan minum empat hingga lima gelas (160 ml) air mineral suhu kamar dengan perut kosong saat bangun tidur dan sebelum menyikat gigi, lalu tunggu 45 menit lagi sebelum sarapan.
Baca Juga: Waspada, Ini Tiga Tanda Kamu Kelebihan Asupan Air (Overhidrasi)
Setiap kali makan, makanlah hanya selama 15 menit, dan tunggu setidaknya 2 jam sebelum makan yang lain atau minum apa pun.
Manfaat potensial
Meskipun terapi air Jepang bukanlah pengobatan yang efektif untuk banyak kondisi, namun minum lebih banyak air mineral masih dapat menghasilkan beberapa manfaat kesehatan.
Selain itu, mengikuti protokol terapi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan karena dapat menyebabkan kamu membatasi asupan kalori.
Menggunakan terapi air Jepang membantu kamu tetap terhidrasi dengan cukup. Ada banyak manfaat untuk hidrasi yang memadai, termasuk fungsi otak yang optimal, tingkat energi yang berkelanjutan, dan suhu tubuh serta pengaturan tekanan darah.
Selain itu, minum lebih banyak air dapat membantu mencegah sembelit, sakit kepala, dan batu ginjal.
Efek samping dan pencegahan
Terapi air Jepang dikaitkan dengan potensi efek samping dan tindakan pencegahan. Keracunan air, atau overhidrasi, dapat terjadi saat minum terlalu banyak air dalam waktu singkat.
Baca Juga: 7 Manfaat Minum Air Hangat
Ini disebabkan oleh hiponatremia atau kadar garam yang rendah dalam darah karena garam yang diencerkan oleh cairan yang berlebihan.
Ini kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian, tetapi jarang terjadi pada orang sehat yang ginjalnya dapat dengan cepat membuang kelebihan cairan. Orang yang berisiko tinggi terkena hiponatremia termasuk mereka yang memiliki masalah ginjal, atlet olahraga berat, dan orang yang menyalahgunakan obat perangsang.
Untuk amannya, jangan minum lebih dari sekitar 1 liter cairan per jam, karena ini adalah jumlah maksimum yang dapat ditangani oleh ginjal orang yang sehat sekaligus.
Kelemahan lain dari terapi air Jepang adalah bahwa terapi air dapat menjadi sangat ketat karena pedomannya tentang waktu makan dan makan dalam waktu 15 menit.
Jika kamu mencoba menurunkan berat badan, pembatasan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan kembali setelah menyelesaikan terapi.
Membatasi kalori mengurangi jumlah kalori yang kamu bakar saat istirahat bisa menyebabkan lonjakan hormon ghrelin yang meningkatkan perasaan lapar.
Terlebih lagi, ada risiko makan berlebihan atau makan terlalu cepat dalam jeda waktu makan 15 menit, terutama jika kamu merasa lebih lapar dari biasanya. **(RW)
