Topcareer.id – HSBC dan Asian Development Bank (ADB) mengumumkan pada Jumat (9/4/2021) akan memberikan dana gabungan sebesar USD300 juta untuk membantu rantai pasokan Asia meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19.
Inisiatif ini dibangun atas skema pembagian risiko yang diluncurkan bank pada bulan Juli untuk membantu mendanai pemasok alat pelindung diri (APD) saat mereka dan pembuat vaksin berlomba untuk memenuhi permintaan global yang melebihi pasokan.
Menurut HSBC, dengan bersandar pada peringkat kredit sovereign-level ADB, pemberi pinjaman sektor swasta seperti HSBC dapat memberikan pinjaman lebih mudah kepada perusahaan dalam rantai produksi pasokan vaksin yang kompleks.
“Saat ini permintaan vaksin jauh melebihi pasokan dan salah satu tantangannya adalah jaringan pasokan dan distribusi harus dibentuk, yang membutuhkan banyak likuiditas,” kata Surath Sengupta, Kepala Global Lembaga Keuangan di HSBC, mengutip Reuters.
Baca juga: Banyak Rumah Sakit Di AS Terima Pasien Covid-19 Umur 30-40an, Ini Sebabnya
Sengupta menambahkan, pemberi pinjaman akan menawarkan dana melalui pinjaman perdagangan dan pembiayaan faktur di antara bentuk lainnya, karena negara-negara di seluruh Asia mencoba mempersingkat skala waktu multi-tahun yang biasa diperlukan untuk menerapkan program inokulasi skala besar.
Tingkat vaksinasi di negara-negara Asia sangat bervariasi karena pemerintah menangani persediaan yang terbatas, permintaan yang meningkat dengan cepat, dan persaingan politik untuk mengamankan dosis.
Para pemimpin Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang setuju untuk mengumpulkan pembiayaan, produksi, dan kapasitas distribusi untuk mengirim 1 miliar vaksin virus corona ke seluruh Asia pada akhir 2022, kata menteri luar negeri India pada Maret.**(Feb)